Muhammadiyah Gelontorkan Dana Rp123 Milyar untuk Tangani Covid-19
Bantuan yang diberikan tersebut meliputi penyemprotan disinfektan untuk 48.605 titik, pembagian cairan pembersih tangan atau hand sanitizer untuk 87.530 jiwa serta banyak program lainnya.

MONITORDAY.COM - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), telah memberikan bantuan kepada lebih dari 2 juta orang terdampak Covid-19, dan telah menggelontorkan dana sebesar Rp123 milyar.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi MCCC PP Muhammadiyah dr Corona Rintawan dalam diskusi daring bertajuk "Dukungan Relawan Organisasi Keagamaan dan Relawan Indonesia Bersatu" di Jakarta, Kamis (14/5).
"Total penerima manfaat respon terkait pandemi Covid-19 dari Muhammadiyah telah mencapai 2.035.405, dan sampai saat ini Muhammadiyah dan 'Aisyiyah sudah mengeluarkan dana Rp123.522.628.068 untuk program-program edukasi promosi di luar rumah sakit," papar Corona Rintawan.
Ia memaparkan, bantuan yang diberikan tersebut meliputi penyemprotan disinfektan untuk 48.605 titik, pembagian cairan pembersih tangan atau hand sanitizer untuk 87.530 jiwa serta banyak program lainnya.
"Selain menyalurkan bantuan tersebut, Muhammadiyah juga melakukan pengumpulan data relawan termasuk pula para tenaga kesehatan di rumah sakit yang memang juga dikategorikan sebagai relawan. Total relawan kita ada sekitar 40.000 orang," ungkapnya.
Secara umum, kegiatan Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19 telah dimulai sejak 6 Maret ketika dibentuknya gugus tugas dimana pada saat itu telah langsung terstruktur untuk melakukan sosialisasi hingga ke jajaran di bawah.
Apalagi Muhammadiyah juga memiliki ratusan rumah sakit dan perguruan tinggi sehingga dapat implementasi untuk imbauan, surat edaran serta instruksi dapat segera diimplementasikan.
"Jadi kegiatan program pembatasan jarak fisik tidak hanya sekadar imbauan, namun juga instruksi. Bahkan kami juga mengevaluasi yang membandel secara persuasif," ungkap Corona.
Selain fokus pada penerima manfaat, Muhammadiyah juga telah meluncurkan kegiatan sadar faktor risiko diri sendiri (safari) sebagai salah satu bentuk edukasi pada masyarakat.
"Hal itu di samping terus berjalannya gerakan relawan, disinfeksi, fokus di bidang kesehatan serta edukasi-edukasi lainnya yang dilakukan secara promotif," tandas Corona Rintawan.