Muhammadiyah Aid Dirikan Dua Sekolah di Rakhine State Myanmar

Setelah satu tahun lebih melakukan layanan kesehatan di Rohingya, dan melakukan rangkaian program penanganan pengungsi, Muhammadiyah kini mulai melakukan program lanjutan.

Muhammadiyah Aid Dirikan Dua Sekolah di Rakhine State Myanmar
Peletakan Batu Pertama Sekolah Indonesia oleh Muhammadiyah Aid (28/10/2018)/Foto: Muhammadiyah Aid

MONITORDAY.COM – Setelah satu tahun lebih melakukan layanan kesehatan di Rohingya, dan melakukan rangkaian program penanganan pengungsi, Muhammadiyah kini mulai melakukan program lanjutan.

Menurut laporan Muhammadiyah Aid yang diwakili oleh Bachtiar Dwi Kurniawan dari Rakhine State Myanmar dari 26 – 29 Oktober 2018, setelah melakukan observasi dan pertemuan langsung dengan warga Rohingya, Muhammadiyah akhirnya memilih program pemberdayaan.

“Berdasarkan penilaian melalui observasi dan bertemu langsung dengan warga Rohingya di Myanmar pada Agustus silam, maka dipilihlah program pemberdayaan yang ada di Rakhine State,” demikian disampaikan Bachtiar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/10).

Program yang diinisiasi untuk muslim Rohingya tersebut, lanjut Bachtiar antara lain, pendidikan dengan mendirikan sekolah dasar, pelatihan, guru, fasilitas sekolah, dan penyaluran school kits.

“Muhamamdiyah mendirikan dua sekolah di di Rohingya, dan melakukan pelatihan bagi guru, membantu menyediakan fasilitas sekolah, serta penyaluran school kits,” tutur Bachtiar.

Di samping itu Muhammadiyah juga akan membangun balai latihan kerja yang ditempatkan di lokasi pengungsian warga muslim Rohingnya di sana. “Dalam misi kemanusiaan ini, Muhammadiyah menggunakan payung Muhammadiyah Aid,” paparnya.

Program pendidikan yang diinisiasi setidaknya, menurutnya direncanakan dua sekolah berdiri khususnya di Mrauk - U Township, Rakhine State, Myanmar. Sebagai wujud konkretnya, peletakan batu pertama dilakukan menandai pembangunan sekolah dasar untuk warga muslim Rohingya yang berlokasi di Mrauk – U Township (28/10/2018).

Muhammadiyah Aid bersama Indonesian Humanitarian Alliance mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kaum muslimin Indonesia dan semua pihak yang bersama-sama menyukseskan misi kemanusiaan ini.

Dalam kesempatan itu, kata Bachatiar, Muhammadiyah Aid akan membangun sarana air bersih, sanitasi, MCK, saluran air yang ada di kampung-kampung warga muslim Rohingnya yang masih dalam keadaan kumuh.

Sebagai tindak lanjut misi kemanusiaan tahun lalu, Bachtiar menambahkan Muhammadiyah aid juga akan membangun pasar inklusi, yang menjadi sarana rekonsiliasi konflik dan menghidupkan geliat ekonomi masyarakat akibat konflik sosial itu.

Melalui langkah kemanusiaan ini program pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan Muhammadiyah sebagai komitmen kemanusiaan.

“Hal ini merupakan bentuk kepedulian kepada saudara sesama muslim yakni warga muslim Rohingnya,” jelas Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah ini.