Muchlas Rowi Bandingkan Penguasaan Afghanistan dengan Fathu Makkah

Muchlas Rowi Bandingkan Penguasaan Afghanistan dengan Fathu Makkah
Founder Monday Media Group, Muchlas Rowi.

MONITORDAY.COM - Media massa belakangan ini ramai memberitakan soal jatuhnya ibukota Afghanistan, Kabul, dan istana kepresidenan negara tersebut ke tangan kelompok Taliban. 

Terjadi pro kontra atas kejadian ini. Ada yang mendukung sebagai bentuk solidaritas umat Islam, ada juga yang menolak keras karena Taliban identik dengan gerakan ekstrimisme. 

Menanggapi hal itu, Founder Monday Media Group, Muchlas Rowi menilai bahwa Taliban saat ini tidak bisa disamakan taliban dulu. Menurutnya, saat ini tidak tepat untuk menyematkan label gerakan teroris pada kelompok Taliban.

"Taliban di bawah Mullah Muhammad Rasul, punya wajah yang berbeda. di tangannya, Taliban dibuat berjarak dengan Al-Qaeda maupun ISIS. Jadi Taliban kini, berbeda dari kesan orang tentang kekerasan dan terorr," kata Muchlas, Kamis (19/8/2021). 

Atas penguasaan ini, Muchlas membandingkannya dengan Fathu Makkah, di mana pembebasan sebuah kota dilakukan tanpa darah dan air mata. 

"Bahkan terhadap sosok paling antagonis saat itu, Abu Sufyan. Pemimpin Quraisy sepeninggal Abu Jahal dan Utbah bin Rabiah," tegas Komisaris Independen PT Jamkrindo ini. 

Muchlas menjelaskan, peristiwa Fathu Mekkah merupakan peristiwa penting Islam yang sangat menentukan bagi keberlangsungan dakwah Islam di Mekkah pasca Hijrah. 

"Peristiwa ini disebabkan oleh pelanggaran-pelanggaran kaum Quraisy terhadap perjanjian damai Hudaibiyah. Kaum Quraisy melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap kabilah Bani Khuzaah yang saat itu termasuk dalam golongan yang dilindungi oleh perjanjian Hudaibiyah," lanjut dia. 

Muchlas melanjutkan, Nabi Muhammad yang mendengar adanya pelanggaran tersebut mengerahkan pasukan Islam untuk melakukan perlawanan terhadap kaum Quraisy. Semua kekuatan dikerahkan, yang jika dilesatkan maka Kota Mekkah akan hancur. 

"Namun yang terjadi kemudian ternyata pembebasan sebuah kota tanpa darah dan air mata. Bayangan kerusakan, berubah jadi pembebasan terindah sebuah kota," kata Muchlas. 

Berkaca pada peristiwa berabad-abad lalu itu, Muchlas berharap, penguasaan pejuang Taliban atas Afghanistan dapat terjadi sebagaimana pembebasan kota Makkah yang membawa kedamaian. 

"Semoga pembebasan Kota Kabul tak mendorong orang akan kekerasan dan terorr, namun keindahan dan kedamaian yang diperlihatkan dalam Fathu Makkah masa Rasulullah," tandasnya.