Momen Maulid Nabi Muhammad SAW, Pentingnya Nilai Uswah dan Qudwah bukan di Seremoninya

MONITORDAY.COM - Warek 1 Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Nana Trisovelna M.T mengajak mengajak umat Islam, khususnya civitas akademika UMC untuk mengambil Uswah dan Qudwah dari kehidupan Rasulullah SAW.
Seperti uswah yang memiliki arti panutan yang bersifat ilmu pengetahuan dan akhlak. Sementara qudwah memiliki arti panutan yang bersifat perbuatan. Keduanya itu melekat kepada Rasulullah saw, tauladan umat.
"Apa saja pelajaran penting yang perlu diambil dari peringatan Maulid Nabi, tidak lain adalah uswah dan qudwah bukan pada seremoninya, " kata Nana kepada monitorday.com, Selasa (19/10/2021).
Nana pun bercerita soal Rasulullah SAW yang memiliki pribadi yang sangat kuat, sabar dan teguh dalam mengemban misi risalah, menghadapi kesulitan serta menyelesaikan berbagai persoalan.
Selain merujuk ke kehidupan Nabi, hikmah yang perlu dipelajari adalah bagaimana Nabi membangun negara madani yang aman, damai, berperadaban.
Itu harus diuraikan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat saat ini.
UMC sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), kata Nana, konsisten dalam memberikan pelayanan secara luas dengan semangat kemanusiaan yang universal.
Lantas, bagaimana pandangan Muhammadiyah terhadap Maulid Nabi Muhammad SAW, Nana menjelaskan Muhammadiyah tidak mengharamkan atau melarang perayaan Maulid Nabi selama tidak melanggar syari’at seperti pengkultusan pada Nabi secara berlebihan.
Namun, Nana kembali menyampaikan bahwa makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mesti diperkuat pada nilai-nilai kehidupan yang sudah dicontohkan Nabi, ketimbang acara seremoni yang terkesan pada formalistik.
" Kadang kita masih temukan agenda-agenda Maulid Nabi lebih formalistik, boleh diadakan tapi lebih sederhana dan penuh khidmat," pungkas Nana.