Kemendikbudristek dan Twitter Kuatkan Literasi Medsos Guru dan Siswa SMP

Kemendikbudristek dan Twitter Kuatkan Literasi Medsos Guru dan Siswa SMP
Sumber gambar: kompas.com

MONITORDAY.COM - Kemendikbudristek bekerja sama dengan Twitter gelar penguatan literasi media sosial untuk guru dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMP dipilih karena usia SMP merupakan usia awal penggunaan media sosial. 

"Kami harap, edukasi literasi medsos untuk generasi muda bisa mendorong penguatan karakter dan pembentukan Profil Pelajar Pancasila," kata Plt Sekjen Kemendikbud Ristek Ainun Na'im dalam siaran persnya, Kamis (24/6/2021).

Dia menilai, edukasi penggunaan medsos bagi siswa usia SMP merupakan inisiasi baik dan selaras dengan penanaman nilai-nilai karakter seorang Pelajar Pancasila.

"Bijak dalam menggunakan medsos sejak dini turut membentuk karakter yang baik, terutama dalam membiasakan diri berpikir kritis, kreatif, dapat bekerja sama, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta memiliki empati," jelas dia. Kolaborasi ini, lanjut Ainun, akan menghasilkan silabus dan modul pembelajaran literasi media sosial bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan jenjang SMP.

Kemendikbud Ristek, bilang dia, mengapresiasi dukungan pihak swasta dalam gotong-royong memajukan pendidikan nasional. "Kami menyambut baik kolaborasi (bersama Twitter) ini. Semoga memberikan dampak yang positif bagi seluruh warga pendidikan," sebut dia.

Chief Representative Twitter Asia Pasific di Jakarta, Agung Yudhawiranata menegaskan, literasi medsos telah menjadi masalah yang terus berlangsung di Indonesia.

Dia mengaku, batas usia pengguna Twitter dan platform medsos lainnya, yakni 13 tahun. Lanjut dia mengungkapkan, ada beberapa tujuan utama Twitter, yaitu:

1. Melayani percakapan publik. 2. Menciptakan ruang yang aman agar orang-orang dapat mencari informasi. 3. Berbagi perspektif. 4. Bertukar pikiran dengan siapa saja dari berbagai penjuru dunia.