Mo Salah Mengubah Wajah Islam Inggris

Mo Salah Mengubah Wajah Islam Inggris
Ilustrasi foto/Net

ADA ungkapan menarik Mohamed Salah yang disampaikan ketika jeda pertandingan melawan rival abadinya ‘Manchster United’ di ruang ganti. Kata dia, dirinya sempat memberi motivasi pada rekan setimnya.

“Kami perlu menulis sejarah”, kata Mo Salah kepada rekan-rekannya, penuh semangat, seperti dikutip liverpoolecho Ahad (24/10) lalu.

“Teruskan. Terus cetak gol. Peluang seperti ini tidak akan sering datang.”

Mohamed Salah dan Squad Liverpool pun betul-betul mengukir sejarah, mereka berhasil mencukur habis ‘Setan Merah’, 5 gol tanpa balas. Hebatnya, skor itu mereka cetak di Old Trafford, kandang anak asuhan Ole Gunar Solkjaer sendiri.

Secara personal, Mohamed Salah juga mengukir sejarah, dengan menjadi pemain Liverpool pertama yang mencetak hatrick melawan Manchester United. Bintang Mesir ini juga berhasil melampaui legenda Mesir Didier Drogba dalam urusan mencetak gol.

 Sejarah hebat lain yang ditorehkan Mohamed Salah adalah dengan menjadi pesepakbola muslim pertama yang berhasil membuat citra postif Islam di Negeri Ratu Elizabeth.

Di tengah pandangan negatif warga Eropa terutama Inggris terhadap Islam, Mo Salah justru sebaliknya. Kehadirannya di Anfield telah mengubah wajah Islam, terutama di kalangan anak muda Inggris.

Bersama rekan setimnya, Sadio Mane, Salah membuat Islam semakin populer di Inggris. Jika kebetulan singgah di Kota Pelabuhan, Liverpool coba lah sejenak berkunjung ke Masjid Syekh Abdullah Quilliam. Suasana di masjid tertua di Inggris ini, selalu ramaih oleh jamaah, atau para pelancong yang sekadar ingin bertemu dengan Salah dan Mane.

Abdul Hamid adalah juru bicara Masjid Syekh Abdullah Quilliam, dalam sebuah program dokumenter di Channel 4, dia mengungkap jika banyak pemuda Inggris yang tetiba ramai berkunjung ke masjidnya.

Pun demikian menurut Galib Khan, Direktur Masjid tersebut, yang mengatakan jika Salah telah mengubah citra Islam di Kota Liverpool. Warga Inggris, kata dia, telah berubah pandangan soal Islam.

Ungkapan Galib, diperkuat sebuah paper dalam American Political Science Review, yang menyebut kehadiran Salah di Tanah Inggris sangat berpengaruh terhadap menurunnya kejahatan dan ujaran kebencian. Luar biasa.

Bagi para pemuda di Liverpool, Salah tak sekadar pahlawan bagi mereka, tapi juga panutan. Mo Salah adalah sosok religius yang selalu membaca al-Qur’an di tengah kesibukannya. Mo Salah tak pernah merayakan kemenangannya dengan bermaksiat. Minuman keras atau bahkan narkoba adalah musuh besarnya. Itulah mengapa ia didaulat jadi duta anti narkoba.

Saking cintanya kepada Salah, para pemuda Inggris, khususnya penggemar Liverpoll sampai menciptakan sebuah nyanyian khusus berjudul “I’ll Be Muslim Too”. Nyanyian ini pernah viral di tahun 2018 silam.

Bleacher Report Footbal, media olahraga yang berkantor di London dan pernah mempekerjakan ilustrator asal Indonesia Ade Mahardika, sempat menulis laporan tentang tingkat kebencian di Kota Liverpool yang menurun sejak Mohamed Salah berkostum The Reds.

Seandainya penilaian dalam penghargaan pemain sepakbola terbaik dunia, Ballon d’Or ditambahkan poin perilaku baik di luar lapangan, maka tampaknya Mo Salah tak akan terkalahkan. [ ]