Milad FAI UMC Ke-4, Berta'awun Untuk Negeri, Konsisten Unggul Bagi Generasi

Milad FAI UMC Ke-4, Berta'awun Untuk Negeri, Konsisten Unggul Bagi Generasi
Dekan FAI UMC, Aip Syarifudin, M.PdI di Milad ke-4 FAI UMC (Dok: Monitorday)

MONITORDAY.COM - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon (FAI UMC) kini memasuki usia yang ke-4 tahun dengan torehan prestasi yang tercatat dengan tintas emas.

Selain itu, dosen di Prodi lingkungan FAI hampir 60 persen sudah Strata 3 (Doktor). Begitupun dengan jumlah mahasiswa yang terus bertamabah. Bahkan,  dalam waktu dekat FAI akan menambah Prodi dan segera membuka Pascasarjana.

Momen kebersamaan pun sangat terlihat di Milad FAI yang ke-4 pada Senin (1/11/2021), seluruh elemen dan stakeholders civitas akademika FAI yang terdiri dari jajaran Dosen, Staf dan Mahasiswa berkumpul di di Ponpes Al-Ishlah 2, STQ Ciliwotan, Cikalahang, Dukupuntang, Cirebon.

Dekan FAI UMC, Aip Syarifudin, M.PdI memastikan FAI dapat terus menebar ilmu dan manfaat untuk umat. 

"Kami mohon segala doa dari semua keluarga besar UMC, agar FAI bisa selalu menjadi lahan kebaikan bagi semua, berta’awun untuk negeri Unggul bagi Generasi, Aamiin," ucap Aip saat memberikan sambutan Milad yang dihadiri oleh Wakil Rektor 1 UMC, Nana Trisovelna M.T dan Bidang 1 Kemahasiswaan, M Khozinulhuda, M.Pd.l dan Tokoh Masyarakat setempat.

Lebih lanjut, Aip memaparkan makna ta'awun di milad  FAI yang ke-4 ini. Pertama, dilihat dari aspek teologi, maka artinya mengikuti perintah Allah Subhanahu wata’ala. 

"Maka dari itu, dapat dikatakan berta’awun apabila kita berani menegakkan hal-hal yang baik dan kita tegas pada hal-hal yang buruk. Inilah gerakan Muhammadiyah yang sesungguhnya. FAI di usia yang sangat belia ini, berupaya menjadi pencerah terbaik ditengah umat, berbagai kegiatan telah kami lakukan untuk mencerahkan dan memberdayakan masyarakat,” terang Aip.

Kedua, makna ta'awun dari aspek sejarah, Muhammadiyah selalu melekat dengan gerakan surat Al-Ma'un.

Aip mengutip nasehat Ketum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir bahwa surat ini dijadikan landasan oleh KH Ahmad Dahlan untuk mengentaskan permasalahan Ekonomi, permasalahan ilmu, permaslahan sosial dalam Muhammadiyah. 

Menurut Aip, Ayahanda Dahlan bahkan mengajarkan surat ini lebih dari tiga bulan kepada murid-muridnya secara terus menerus. Bukan untuk menghafalnya melainkan untuk mengajarkan kepada mereka makna tersirat di balik itu yakni mengamalkan surat Al-Ma’un tersebut.

Lalu yang ketiga, makna ta'awun untuk Negeri dalam aspek visi dan misi. Warga Muhammadiyah jika ingin berta'awun maka hadirlah untuk mambantu orang yang memerlukan.

FAI , kata Aip, tidak hanya berta’awun sebatas dI Ciayumajakuning atau Jawa Barat semata, namun bertekad juga berta’awun di dunia internasional.

" Di tahun ke 4 ini FAI UMC sudah saatnya menasional dan bahkan internasional," ungkap Aip.

FAI juga punya target agar di tahun 2025, jumlah mahasiswa sudah mencapai 800-1000. Jumlah Doktor juga bertambah dan melahirkan Guru Besar dari FAI.

Aip juga mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan di Rektorat dan Persyarikatan Muhammadiyah atas dukungan dan juga support yang diberikan selama ini. 

Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh dosen dan para mahasiswa  yang sejauh ini sangat solid di FAI.

Di akhir sambutannya, Aip memberikan nasi tumpeng secara simbolik kepada Warek 1 UMC dan dilanjutkan dengan pelepasan balon udara sebagai pertanda FAI UMC tetap jaya.

"Milad FAI UMC ke-4 menjadi yang terbaik, makin kompak, dan makin solid," tutup Dekan FAI UMC.