Mesranya Sekjen PSI Saat 'Tos Jempol' dengan Jokowi

Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni mengunggah momen saat dirinya ‘tos jempol’ bersama Presiden Jokowi pada Rakernas Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin di Surabaya.

Mesranya Sekjen PSI Saat 'Tos Jempol' dengan  Jokowi
Foto: Instagram Raja Juli Antoni

MONITORDAY.COM - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni mengunggah momen saat dirinya ‘tos jempol’ bersama Presiden Jokowi pada Rakernas Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin di Surabaya.

Mantan Ketum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah tersebut merasa terhormat bisa mempraktikkan salam baru pendukung Jokowi-Ma’ruf itu langsung bersama Jokowi. Momen tersebut diunggah Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf itu di akun instagramnya.

“Merasa terhormat bisa praktikan “tos jempol” dengan PakDe @jokowi,” tulis Toni di akun instagramnya @rajaantoni pada Minggu (28/10/2018).

Diketahui, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, kini mempunyai gaya salaman baru, namanya salam jempol. Sebelumnya, pendukung pasangan nomor urut 01 ini biasa berpose mengacungkan 1 jari telunjuk untuk menyatakan dukungan. Sekarang angka satu ditunjukkan dengan mengacungkan 1 jempol.

Toni menjelaskan, salam jempol yang digagas Jokowi mempererat kekompakan pendukung pasangan calon nomor urut 01. Salam jempol juga dikenalkan untuk menurunkan tensi politik yang kian meninggi.

“Politik tidak selamanya tegang dan serius. Mudah-mudahan salam jempol membuat politik kita lebih santai dan menarik sekaligus menambah kekompakan para pendukung Pak Jokowi,” paparnya.

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan jempol itu rule of thumb yang berarti bersifat cepat dalam mengambil keputusan. Jempol juga dapat dimaknai sebagai angka satu untuk Indonesia Maju.

"Ini salam penuh sentuhan persaudaraan, bagaikan elemen utama untuk memenangkan, dimana ada parpol dan ada relawan, yang menyatu, semua berjuang untuk kebaikan," katanya.

Dikatakan Hasto, hal itu juga menggambarkan narasi kebaikan politik santun, tanpa politik kebohongan, yang ditegaskan oleh Jokowi.

"Dan inilah yang terus kami sosialisasikan dan disertai dengan semangat turun ke masyarakat," tambahnya.