Meski Berat, Ganjar Berpeluang Nyapres

MONITORDAY.COM - Hasil survei elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tertinggi sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 dinilai wajar. Sebab, Ganjar sering mendapatkan panggung politik yang mendatangkan citra positif bagi dirinya.
"Apapun isunya. Isu penanganan Covid misalnya Jateng dianggap berhasil. Jadi wajar kalau elektabilitas dia tertinggi," kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni kepada redaksi sesaat lalu, Selasa (27/10/2020).
Sya'roni menekankan tingginya elektabilitas menjadi modal bagi Ganjar untuk bisa diusung sebagai calon presiden karena partai politik menjadikan elektabilitas sebagai pertimbangan penting dalam memutuskan siapa yang akan diusung.
Meski begitu, Sya'roni melihat peluang Gubernur dari PDIP itu sangat berat. Langkah Ganjar mendapatkan tiket pencalonan dari PDIP terganjal oleh Puan Maharani. Selain putri mahkota, Puan lebih berpeluang dicalonkan karena beberapa alasan.
"Puan punya pengalaman yang cukup di eksekutif dan legislatif. Pernah menjadi Menko dan saat ini menjabat ketua DPR. Lolosnya UU Corona dan Omnibus Law menandakan Puan sudah bisa melakukan lobi-lobi politik," urainya.
Sya'roni juga melihat, peluang Ganjar tidak bisa disamakan dengan Jokowi yang meskipun bukan trah Soekarno tetapi pada 2014 dicalonkan oleh PDIP. Menurutnya, situasi internal PDIP saat ini sudah berubah.
"Saat itu Puan belum matang, jadi memang peluang Jokowi dicalonkan PDIP ketika itu sangat terbuka. Tapi kalau sekarang Puan sudah matang," demikian kata Sya'roni.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik merilis survei tokoh yang masuk bursa capres 2024. Ada 15 tokoh dan elektabilitas Ganjar Pranowo menempati posisi pertama dengan 18,7%. Kemudian disusul Prabowo Subianto 16,8% dan Anies Baswedan 14,4%.
Survei dilakukan pada 24-30 September 2020. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak. Metode survei dilakukan dengan wawancara via telepon dengan margin of error sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Seluruh responden terdistribusi secara acak dan proporsional.[]