Menunggu Nasib Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

Dinamika politik di Jawa Barat jelang Pilgub 2018 semakin memanas.

Menunggu Nasib Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Ridwan Kamil Saat Mengikuti Kirab Budaya TMP (Amir)

MONDAYREVIEW.COM – Dinamika politik di Jawa Barat jelang Pilgub 2018 semakin memanas. Masing-masing partai politik telah merapatkan barisan.

Setidaknya ada tiga poros yang akan bertarung pada Pilgub Jabar nanti.  Antara lain, Poros PDI Perjuangan dan Partai Golkar, Poros Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Poros lima partai yakni gabungan dari  Partai Demokrat, PPP, PAN, PKB dan Partai Hanura.

Yang menarik Partai Nasdem yang sejak awal mengusung Ridwan Kamil hingga saat ini belum memiliki gerbong politik. Apakah langkah Ridwan Kamil akan terhenti maju sebagai calon guburnur Jawa Barat?

Dalam dunia politik  tidak ada yang pasti. Politik bersifat dinamis, bisa berubah kapan saja. Asal memiliki kepentingan yang sama awalnya berpisah bisa menyatukan langkah untuk mencapai tujuan yang mereka hendak capai.

Menengok Kekuatan Parpol  

Berdasarkan hasil perolehan suara Pileg 2014, Partai NasDem memperoleh suara sebanyak 4,89 persen. Maka itu,  tidak mungkin partai besutan Surya Paloh ini mengusung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat sendiri. Butuh partai-partai lain untuk memenuhi syarat untuk bertempur pada Pilgub 2018 nanti.

Melihat kekuatan politik yang dimiliki oleh NasDem, langkah untuk mengusung Walikota Bandung sangat sulit. Peluang yang mungkin bisa ditawarkan  mungkin hanya sebatas sebagai calon wakil gubernur.

Namun, apabila dilihat dari figure Ridwan Kamil, yang memiliki tingkat elektabilitas dan popularitas yang terbilang tinggi tidak menutup kemungkinan masih memiliki kesempatan. Tugas berat Partai NasDem adalah bagaimana berkumunikasi dengan partai-partai lainnya untuk menyamakan kepentingan dan tujuan. Tentunya tujuan untuk membawa Jawa Barat yang lebih baik.

Jika dilihat, dari tiga poros, Partai NasDem memiliki peluang yang besar bergabung pada poros yang ketiga yakni poros yang tergabung dari lima partai yakni Partai Demokrat, PPP, PAN, PKB dan Partai Hanura. Sementara itu, peluang NasDem akan sulit untuk masuk di Poros PDI Perjuangan-Golkar dan Poros Partai Gerindra- PKS yang sudah menetapkan calonnya untuk bertarung pada Pilkada 2018.

Kita tunggu, apakah partai NasDem mampu membangun komunikasi yang efektif untuk menyamakan pandangan dan kepentingan. Sehingga langkah Kang Emil untuk bertarung di Pilgub terbuka.