Menteri Senior Singapura Puji Penanganan Pandemi di Indonesia

MONITORDAY.COM - Menteri Senior sekaligus Menteri Koordinator Bidang Keamanan Nasional Republik Singapura Teo Chee Hean menyampaikan apresiasi terhadap Indonesia yang dinilainya sangat baik dalam menangani pandemi Covid-19 selama ini.
Hal ini disampaikan Menteri Teo kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dalam kunjungannya ke Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (1/12). "Indonesia memiliki banyak kemajuan yang sangat baik dalam pengendalian pandemi Covid-19 dan juga dalam program vaksinasi,” ujarnya.
Selain memberikan apresiasi, Menteri Teo mengungkapkan bahwa Indonesia dan Singapura terus membangun kerjasama dalam penanganan Covid-19 terutama di dua tahun terakhir. “Dalam penanganan Covid-19 kita juga terus membangun kerjasama di dua tahun belakangan ini,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Teo pun mengundang Wapres untuk berkunjung ke Singapura apabila situasi pandemi telah membaik. “Dan jika situasinya sudah memungkinkan saya ingin mengundang Bapak Wapres untuk bisa datang ke Singapura mengunjungi kami semua,” ujarnya.
Sementara itu, Wapres me perkembangan penanganan pandemi Covid-19 yang mulai membaik di Indonesia. Terlebih dalam beberapa bulan terakhir tingkat penularan Covid-19 di Indonesia cukup rendah. “Angka penularan harian di bawah 1% dari total jumlah tes (dan) kasus baru per 27 November 2021 sebanyak 404 kasus,” urainya.
Wapres menyebutkan bahwa pemerintah saat ini terus mempercepat program vaksinasi di seluruh wilayah tanah air. “Per 27 November 2021, vaksinasi ke-1 telah diberikan pada lebih dari 138 juta orang, vaksinasi ke-2 lebih dari 93 juta orang, bahkan vaksinasi ketiga/booster telah dilakukan untuk lebih dari 1,2 juta orang,” paparnya.
Namun, kata Wapres, belakangan dunia hadapkan kembali dengan melonjaknya kasus di berbagai negara, termasuk munculnya varian Covid-19 baru yaitu Omicron. “Dan perubahan situasi ini juga mewajibkan kita untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Untuk itu, Indonesia saat ini mengambil keputusan melakukan pengetatan yaitu membatasi masuknya pelaku perjalanan dari beberapa negara dan menambah masa karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri. “Hal ini penting untuk mencegah kemungkinan gelombang ketiga, khususnya pada masa liburan akhir tahun,” kata Wapres.