Menteri KKP Lengkapi Pejuang Laut dengan APD

Menteri KKP Edhi Prabowo, memberikan perlengkapan alat pelindung diri (APD) lengkap kepada Komandan Kapal dan Awak yang merupakan Pejuang Laut .

Menteri KKP Lengkapi Pejuang Laut dengan APD
Menteri KKP Edhi Prabowo melakukan inspeksi kepada komandan kapal

MONITORDAY.COM - Tugas Komandan Kapal Pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta awak yang menjadi garda terdepan untuk melindungi laut Indonesia dari aksi illegal fishing tidaklah mudah, konsekwensi terburuk harus siap dihadapi.  Hal inilah yang membuat Menteri KKP Edhi Prabowo, memberikan perlengkapan alat pelindung diri (APD) lengkap kepada petugas kapal patroli pengawas perikanan. 

Menurut Menteri KKP, pemberian APD kepada pejuang laut Indonesia ini karena seringnya mereka berinteraksi (melakukan pemeriksaan) terhadap anak buah (ABK) kapal ikan asing yang tertangkap melakukan pencurian ikan di laut Indonesia.

Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, KKP, Pung Nugroho Saksono yang sering disapa Ipunk di Jakarta, Jumat (26/6) mengatakan, APD ini adalah upaya proteksi dari penularan Covid-19 terhadap pekerja/karyawan di lingkungan KKP yang harus dilakukan se-optimal mungkin.

"Awak kapal pengawas harus diproteksi dengan memfasilitasi mereka dengan perlengkapan alat pelindung diri (APD). Hal ini dilakukan, untuk tetap menjaga mereka dari paparan Covid-19 yang dibawa para pelaku penangkapan ikan ilegal di laut Indonesia," katanya.

KKP, kata Ipunk, dalam tugasnya selalu mengikuti protokol kesehatan sehingga keluar masuk kapal atau orang asing, harus benar-benar dipastikan kalau orang itu dalam keadaan sehat. Di dalam kapal pengawas juga telah disiapkan APD seperti baju hazmate, hand sanitizer, thermo gun, dan desinfektan.

Lebih lanjut Ipunk menjelaskan, untuk mengantisipasi jika ada 12 ABK bahkan lebih di kapal ikan asing yang diperiksa di tengah laut dan salah satu dari mereka suhu badannya melebihi 37 derajat celcius, maka pemeriksaan tidak akan dilanjutkan dan para petugas mengusir mereka dari laut Indonesia.

"Kita tidak mau ambil risiko jika dalam pemeriksaan ada ABK yang terindikasi terpapar Covid-19. Daripada kami harus mengorbankan petugas, lebih baik para pencuri ikan itu kami usir keluar laut Indonesia saja. Menurut saya, ini jauh lebih aman," tandasnya.