Menteri BUMN Gagas Ketahanan dan Kedaulatan Pangan

Menteri BUMN Gagas Ketahanan dan Kedaulatan Pangan
Ilustrasi foto/Net

MONITORDAY.COM - Menyadari kebutuhan pangan adalah hal pokok, Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen mendorong Indonesia mampu mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan. Langkah itu dimulai dengan menggabungkan perusahaan plat merah ke dalam klaster pangan.

"Dari banyaknya transformasi yang sudah kita lakukan, sektor pangan akan menjadi fokus utama untuk akhir tahun ini dan tahun depan, dan berharap Holding BUMN Pangan dapat memanfaatkan secara maksimal wilayah Indonesia sebagai negara agraris, dengan berfokus pada sistem rantai pasok pangan yang berorientasi pada pasar," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (2/1).

Adapun hasil dari marger itu menunjuk Perseroan Terbatas (Persero) PT Rajawali Nusandara Indonesia (RNI) sebagai ketua atau induk holding. Menurut laporan resmi website RNI.co.id, saat ini telah bergabung delapan perusahaan dengan RNI sebagai induk perusahaan.

Sebelumnya telah terjadi marger enam perusahaan menjadi tiga yaitu penggabungan PT Pertani kedalam PT Sang Hyang seri, yang memiliki karakteristik pembenihan dan perberasan. kemudian PT Bhanda Ghara Reksa bergabung kedalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yang berkarakteristik pada logistic dan trading. Selanjutnya PT Perikanan Nusantara (Perinus) ke dalam PT Perikanan Indonesia (Perindo), yang berfokus pada perikanan.

Ketiga klaster pangan di bidang perberasan, logistik dan perikanan ini bergabung kepada RNI, kemudian juga turut dimarger PT Berdikari (peternakan) dan juga PT Garam. Semua klaster ini kemudian mencerminkan apa yang diharapkan oleh Menteri Erick, yaitu terciptanya transformasi ekosistem pangan yang berkelanjutan.

Perusahaan BUMN

Produk

Klaster

PT Rajawali Nusantara Indonesia

Gula; Teh; Tetes tebu; Distribusi; Jarum Suntik; Kondom; Hand Sanitizer; Penyamakan Kulit Hewan; Hyperbaric Oxygen; Kelapa Sawit; Karung Plastik.

Industri, Perdagangan, kesehatan, Properti.

PT Pertani

Beras; Benih Padi; Benih Jagung Hibrida, Pupuk Organik dan Pembenahan Tanah

Pertanian

PT Sang Hyang Seri

Beras; Benih; Distribusi Benih dan Penjualan Benih.

Pertanian

PT Bhanda Ghara Reksa

Warehousing (Cold/Open Storage, Record/Collateral Management Services [R/CMS], Depo Container dan Management Warehouse); Logistics (Domestic/International Freight Forwarding, Integrated Logistics Solution, Land transportation), Supply Chain Management Provider

Logistik

PT Perusahaan Perdagangan Indoensia

Perdagangan Dalam Negeri (Ddharmabrand – pestisida, Transamin, Bahan Pokok & Pangan, Produk & Alat Pertanian, Daging dan Olahannya, Bahan Bangunan); Luar Negeri (Kopi, Bahan Kimia Industri, Bahan Kimia Pertmbangan, bahan Kimia Perkebunan, Beras, Cocoa dan turunannya); Imbal Dagang (Buah-buahan, textiles, karet dan kerta); dan Strategi Bisnis Lain

Logistik dan Perdagangan

PT Perikanan Nusantara (Perinus)

Olahan Ikan; Gurita; Ikan Kacang Piring; Slice Tuna.

Perikanan

PT Perikanan Indonesia (Perindo)

Jenis Ikan-Ikanan seperti Beby Tuna; Kakap merah; Kembung; Bandeng; bandeng Cabut Duri; Cakalang; tenggiri; Tenggiri Giling; Bawal Hitam; Kepala Kakap; Kepala Salmon, Kerapu Fillet; Cumi Ring; Cumi Tube dan Udang Kupas.

Perikanan

PT Berdikari

Peternakan Ayam; Peternakan Sapi dan Produksi Retail Olahan.

Peternakan

PT Garam

Garam Bahan baku, Garam Olahan beryodium dan Garam Kesehatan, Layanan dan Unggulan produksi PT Garam.

 

 Sumber: website resmi

Menurut Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo, dari karakteristik produk usaha di atas terlihat bahwa pengelolaan pangan harus dimulai dari hulu, terciptanya produk hingga hilirisasi, dari produksi hingga distribusi kepada konsumen. Pengelolaan dari hulu seperti pembenihan dan peternakan, menjadi produk beras, olahan ikan, ayam dan sapi, kemudian didistribusi kepada konsumen.

Kata dia, penggabungan BUMN Pangan akan menciptakan integrasi dan kolaborasi. Holding BUMN pangan ini mencangkup soal pertanian, perikanan, peternakan dan distribusi, sehingga RNI memiliki tanggungjawab akan terciptanya kualitas pangan hingga kemudahan akses pangan oleh konsumen.

“Dari hulu melalui pengolahan hasil pertanian, dari kekayaan hasil laut, kami akan memberikan kualitas pangan yang lebih baik hingga ke tangan konsumen," kata Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT RNI.

BUMN klaster pangan diharapkan mampu mewujudkan ekosistem pangan nasional yang unggul dan berkelanjutan. Sehingga tercipta ketahanan dan kedaulatan pangan melalui ketersediaan, keterjangkauan, peningkatan kualitas dan berkelanjutan.

Holding BUMN pangan ini, mendapat restu dari Presiden Joko Widodo dengan diundangkannya peraturan pemerintah nomor 118 tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap PT RNI (persero). Menurut PP ini, RNI sebagai pemegang saham dari lima perseroan terbatas diantaranya PT PPI, PT Perindo, PT Sang Hyang Seri, PT Berdikari dan PT Garam.