Menkes Targetkan Vaksinasi COVID-19 Selesai Dalam Setahun

Menkes Targetkan Vaksinasi COVID-19 Selesai Dalam Setahun
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden).

MONITORDAY.COM - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengaku akan bekerja keras semaksimal mungkin agar vaksinasi terselesaikan dalam setahun. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia dapat selesai dalam satu tahun.

“Kami akan berusaha keras dan kami butuh dukungan dari seluruh teman-teman untuk lakukan hal ini,” kata Budi dalam telekonferensi pers dari Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Awalnya, Budi merencanakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk 181 juta rakyat Indonesia akan selesai dalam 15 bulan.

Sejumlah 181 juta rakyat yang akan divasksinasi merupakan kriteria untuk mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity) di Indonesia.

Kini vaksin COVID-19 Sinovac telah didistribusikan ke seluruh daerah di Tanah Air.

Selanjutnya, Budi meminta kepada seluruh puskesmas, rumah sakit dan klinik untuk segera mendaftar ke aplikasi Pcare milik BPJS Kesehatan guna melaksanakan vaksinasi COVID-19.

“Karena kalau belum mendaftarkan, akan sulit bagi mereka untuk bisa melayani vaksinasi ini terutama untuk mencatat dan menangani kalau ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI),” jelasnya.

Sedangkan bagi Puskesmas, kata Budi, yang kekurangan lemari pendingin untuk menyimpan vaksin, untuk segera menghubungi dinas kesehatan setempat.

“Tolong kontak Kementerian Kesehatan, aparatnya yang terdekat, kalau perlu juga bisa dikirimkan ke Twitter sama Instagramnya saya atau Facebooknya saya supaya kami bisa cepat tangani,” imbuhnya.

Rencana pemerintah, vaksinasi tahap pertama terhadap 1,6 juta tenaga kesehatan akan selesai di Januari atau Februari 2021.

Selanjutnya, Tahap kedua vaksinasi kepada 17,4 juta tenaga layanan publik, dan 21,5 juta rakyat Indonesia yang berusia lanjut.

"Tahapan berikutnya yang lebih besar yaitu tahapan untuk 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta rakyat dengan usia lanjut," ungkap Budi. 

"Kami harapkan bisa kita mulai di bulan Maret atau April 2021 juga dan untuk itu sangat membutuhkan dua hal tadi yang kami minta tolong seluruh klinik dan puskesmas untuk mendaftarkan ke Pcare-nya BPJS," tukasnya.