Menguak Jalan Panjang Dari Padi Hingga Nasi
Ada pepatah klasik yang berbunyi pergi pagi pulang petang demi mencari sesuap nasi. Tentu kebutuhan karbohidrat kita lebih dari sesuap. Mungkin sepiring nasi. Bahkan ada yang belum kenyang kalau tidak ‘nambah’. Nah, yang sehat adalah seperempat piring saja nasinya. Selebihnya sayuran, buah, dan lauk yang mengandung protein.

MONDAYREVIEW.COM – Ada pepatah klasik yang berbunyi pergi pagi pulang petang demi mencari sesuap nasi. Tentu kebutuhan karbohidrat kita lebih dari sesuap. Mungkin sepiring nasi. Bahkan ada yang belum kenyang kalau tidak ‘nambah’. Nah, yang sehat adalah seperempat piring saja nasinya. Selebihnya sayuran, buah, dan lauk yang mengandung protein.
Dari padi di sawah, gabah di penggilingan diproses menjadi beras, sampailah ke meja makan kita menjadi nasi. Perut orang Asia khususnya Asia Tenggara sangat akrab dengan nasi alias beras yang sudah ditanak. Jadi beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
Dulu proses memisahkan bulir padi dari kulitnya dilakukan secara tradisional. Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Ternyata beras yang ditumbuk nutrisinya lebih terjaga dibanding beras yang digiling dengan mesin.
Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Ada yang setahun bisa panen 3 kali jika tanah dan irigasinya bagus. Ada yang 2 kali saja. Ada juga yang hanya bisa ditanami semusim dalam setahun. Kecukupan air menjadi faktor utama.
Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Karena tangkai dan daunnya cenderung merunduk maka tanaman padi seringkali terkesan lebih pendek dari 1 meter. Hingga ada istilah ilmu padi. Semakin berisi semakin merunduk. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 – 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm.
Dengan masa tanam 3 hingga 4 bulan padi akan menghasilkan bulir-bulir yang siap diproses untuk kemudian dikonsumsi. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5 – 12 mm dan tebal 2 – 3 mm. Berbagai penelitian dilakukan untuk menghasilkan padi berkualitas tinggi. Masa tanam ytang lebih pendek dan lebih tahan terhadap serangan hama.