Mengawal Masa Depan Bangsa dengan Menjaga Asupan Gizi Anak

Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur

Mengawal Masa Depan Bangsa dengan Menjaga Asupan Gizi Anak
Ilustrasi foto/Net

SALAH satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. Karena itu penting sekali untuk menjaga asupan gizi bagi anak.

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan peserta didik perlu ditingkatkan ke arah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.

Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.

Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.

Menurut data Departemen Kesehatan, lebih separuh dari semua kematian di Indonesia merupakan akibat PTM. Sebagian besar PTM terkait-gizi di atas berasosiasi dengan kelebihan berat badan dan kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan gizi. Itulah mengapa, asupan gizi yang seimbang menjadi sangat penting, terutama pada usia sekolah dasar.

Pada usia sekolah dasar, anak umumnya sudah bisa memilih makanan kesukaannya. Jajanan sekolah yang berwarna-warni membuat buah hati tergoda lebih senang jajan ketimbang makan makanan bergizi. Hal inilah yang wajib diawasi orangtua agar anak tidak sampai mengonsumsi jajanan dengan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya.

Usia sekolah dasar yaitu usia 7-12 tahun. Pada usia ini, karakteristik pertumbuhan relatif tetap dengan sedikit masalah pemberian makan. Pada masa ini terjadi peningkatan nafsu makan secara alamiah, sebuah faktor yang dapat meningkatkan konsumsi makanan.

Dilansir dari Instalasi Gizi Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) ada banyak hal yang wajib diperhatikan ibu dalam memberikan asupan yang bergizi bagi anak usia ini.

Sarapan Itu Penting

Menurut beberapa penelitian disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang sarapn pagi menunjukkan konsentrasi berpikir lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan yang tidak sarapan.

Olahraga dan Aktivitas Fisik

Olahraga dan aktivitas fisik seperti bermain merupakan ciri anak sekolah. Hal ini berdampak positif jika dilakukan secara teratur karena dapat meningkatkan kebugaran, menurunkan atau mempertahankan berat badan dan dapat bersosialisasi dengan teman-teman.

Tujuan Asupan Gizi Baik

Untuk membentuk kebiasaan makan yang baik dan berpartisipasi dalam aktivitas olahraga secara teratur guna mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal, berat badan yang normal, menikmati makanan dan menurunkan risiko menderita penyakit kronis.

Kebutuhan dan Komposisi Gizi

Anak Usia 7-9 tahun, energi 1850 kkal, protein 49 gram, vitamin A 500 mcg, vitamin B1 0,9 mg, vitamin C 45 mg, kalsium 1000 mg, zat besi 10 mg. Sedangkan anak usia 10-12 tahun, komposisinya sedikit lebih besar dan berbeda antara anak perempuan dan laki-laki.