Menerka Politik AS dalam Normalisasi Hubungan Sudan-Israel
Konstelasi kepentingan politik internasional Amerika Serikat seringkali menyiratkan standar ganda. Salah satunya dalam kebijakan anti terorisme. Pencabutan status Sudan sebagai negara terkait terorisme terjadi saat Sudan menormalisasi hubungan dengan Israel. AS adalah sekutu utama Israel di Timur Tengah.

MONDAYREVIEW.COM – Konstelasi kepentingan politik internasional Amerika Serikat seringkali menyiratkan standar ganda. Salah satunya dalam kebijakan anti terorisme. Pencabutan status Sudan sebagai negara terkait terorisme terjadi saat Sudan menormalisasi hubungan dengan Israel. AS adalah sekutu utama Israel di Timur Tengah.
Siapa sesungguhnya aktor ‘state terrorism’ di muka bumi ini? Khalayak dapat menilai dan mengambil kesimpulan sesuai dengan perspektif politiknya masing-masing. Namun semua pihak pasti tak ingin memberi ruang pada tindakan yang mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan. Dengan alasan apapun dan dilakukan oleh siapapun.
Bukan tidak mungkin pengaruh AS dan Israel di Timur Tengah dan Afrika semakin diperkuat untuk membendung ekspansi Tiongkok. Pengaruh modal Negeri Tirai Bambu ini sedikit demi sedikit mampu menggeser sikap politik negara-negara di kawasan itu.
Belum lama ini Israel juga mulai mengakui status Yahudi asal Ethiopia yang selama ini terkatung-katung dan mendapat perlakuan diskrimitif di negeri asal agama-agama samawi itu. Tindakan itu mencerminkan keinginan Israel untuk membangun citra baiknya di mata negara-negara Afrika.
Israel dan Sudan pada Jumat sepakat menormalisasi hubungan keduanya melalui kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat, sehingga menjadikan Sudan negara Arab ketiga setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain yang mengesampingkan permusuhan dengan Israel dalam dua bulan terakhir.
Presiden AS Donald Trump memperkuat kesepakatan tersebut melalui panggilan telepon pada Jumat bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok serta Ketua Dewan Transisi Abdel Fattah al-Burhan, menurut pejabat senior AS.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Trump mengambil langkah untuk menghapus Sudan dari daftar negara yang mempromosikan teroris milik pemerintah AS. Trump menandatangani sebuah dokumen di pesawat kepresidenan Air Force One pada Kamis malam untuk menginformasikan kepada Kongres terkait rencananya untuk menghapus Sudan dari daftar tersebut.
Para pemimpin sepakat menormalisasi hubungan antara Sudan dan Israel serta mengakhiri sikap permusuhan antar kedua negara. Demikian menurut pernyataan bersama, yang dirilis oleh tiga negara tersebut.
Sudan mengikuti jejak yang dipelopori oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain dalam kesepakatan yang mencolok, yang bertujuan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Kesepakatan itu dinegosiasikan di pihak AS oleh penasihat senior Trump, Jared Kushner, utusan Timur Tengah Avi Berkowitz, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan juga pejabat keamanan nasional Miguel Correa.
Bagi Kushner ini jelas sebuah terobosan yang luar biasa sebagaimana kepada Reuters. Ini jelas akan menciptakan terobosan besar perdamaian antara Israel dan Sudan. Membuat kesepakatan damai tidaklah semudah yang mereka lakukan saat ini. Upacara peresmian kesepakatan diperkirakan akan diadakan di Gedung Putih dalam beberapa pekan mendatang.