Mendorong Kembali KTT Trump-Kim Jong Un
Upaya perdamaian di Semenanjung Korea terus diupayakan

MONDAYREVIEW.COM- Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Selatan dan Korea Utara. Segala upaya perdamaian di Semenanjung Korea akan sangat bermakna dan didukung penuh oleh Indonesia sebagai bagian dari politik bebas-aktif dan cita-cita Konstitusi UUD 1945 untuk, salah satunya, mewujudkan perdamaian abadi.
Berita atas kembali diupayakannya pertemuan untuk mencapai jalan damai antara Presidan AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sangat menggembirakan pemerintah dan publik di Tanah Air.
Sebagaimana diberitakan berbagai media, Presiden Korea Selatan kembali bertemu dengan sejawatnya yang merupakan pemimpin tertinggi Korea Utara. Kim Jong Un pada Sabtu (26/5). Pertemuan ini tergolong mendadak dan berlangsung belum lama setelah keduanya bertemu di Panmunjom. Upaya untuk kembali mendorong perdamaian di Semenanjung Korea dengan agenda penting denuklirisasi itu kembali memberi harapan.
Pertemuan itu sebagai tindak lanjut setelah delegasi Amerika Serikat yang dipimpin oleh mantan Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Sung Kim, tersebut bertemu dengan delegasi Korea Utara yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Choe Son Hui. Pertemuan itu berlangsung di daerah demiliterisasi yang dikenal sebagai Desa Bersejarah, Panmunjom.
Persiapan terus dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri AS untuk kembali menyandingkan Trump dan Kim Jong Un dalam pembicaraan penting yang diharapkan akan membuka lembaran baru dalam hubungan AS dan Korut. KTT yang sempat tertunda ini diharapkan akan tetap dapat diwujudkan dalam waktu dekat.
Delegasi kedua negara memusatkan pembicaraan pada isu-isu penting seputar denuklirisasi. BIla isu ini memperoleh titik-titik temu, maka KTT yang dirancang ulang akan berlangsung di Singapura pada Juni mendatang diharapkan terwujud dan menghasilkan kesepakatan paling penting tahun ini. Perubahan dapat terjadi di Semenanjung dan Korea Utara dapat memperbaiki kondisi sosial ekonominya yang berat akibat berbagai sanksi dan isolasi dari dunia internasional.
Warga Korea Selatan pun sangat berharap terwujudnya perdamaian sebagai lanjutan dari kesepakatan ini. Demo menyerukan perdamaian berlangsung di Korea Selatan. Rakyat Korea sudah cukup lelah dengan ancaman konflik yang berkepanjangan.
Trump memang sempat menarik ulur rencana pertemuannya dengan Kim Jong Un. Setelah tanda-tanda kesepakatan pertemuan waktu dan tempat KTT pada 12 Juni 2018 di Singapura, Trump sempat membatalkannya. Namun, dalam beberapa waktu lalu Trump merevisi pernyataannya dengan mengungkapkan AS masih tetap berada dalam jalur semula untuk mengupayakan langkah damai tersebut.
Tim aju dari AS telah bertolak ke SIngapura untuk mempersiapkan kemungkinan teknis penyelenggaraan KTT tersebut. Langkah ini dinilai akan semakin menguatkan keyakinan publik di kedua negara dan komunitas internasional pada terwujudnya perdamaian tersebut.