Mendikbud Tegaskan Tak Akan Menghapus Pelajaran Agama
Alih-alih menghapus, Muhadjir menegaskan bahkan pelajaran agama dapat diperkuat ketika diberlakukan delapan jam belajar di hari sekolah.

MONDAYREVIEW.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membantah isu liar yang beredar bahwa dirinya akan menghapus mata pelajaran agama akibat pemberlakuan delapan jam di hari sekolah. Alih-alih menghapus, Muhadjir menegaskan bahkan pelajaran agama dapat diperkuat ketika diberlakukan delapan jam belajar di hari sekolah. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mencontohkan kerja sama antara sekolah dengan madrasah diniyah yang dapat mempertebal kegiatan keagamaan bagi siswa.
“Jadi bukan menghapus pelajaran agama. Justru bisa dipakai untuk jadi penguat (pelajaran agama). Jadi tidak ada pengulangan (antara yang diajarkan dalam pelajaran agama di sekolah dengan yang diajarkan di madrasah diniyah),” ungkap Mendikbud Muhadjir Effendy dalam acara Sosialisasi Peraturan/Kebijakan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, Selasa malam (13/6).
Menurut Muhadjir ada lima nilai utama karakter prioritas program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dimana salah satunya adalah religius. Dengan demikian tempat-tempat ibadah bisa menjadi sumber belajar. Untuk mendukung penguatan pendidikan karakter, siswa bisa melakukan kegiatan keagamaan di masjid, gereja, pura, wihara, dan pusat aktivitas ibadah lainnya. Mendikbud juga berharap sekolah dapat bekerja sama dengan lembaga lain dalam mengisi kegiatan delapan jam di hari sekolah.