Mendikbud Ajak Pelajar Islam Indonesia Rawat Kebinekaan 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengapresiasi peran Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menitipkan pesan kepada para kader PII agar berperan aktif merawat kebinekaan, kerukunan, dan persatuan sebagai modal bangsa Indonesia menjadi negara besar dan maju.

Mendikbud Ajak Pelajar Islam Indonesia Rawat Kebinekaan 
Mendikbud, Muhadjir Effendy Saat Menghadiri Acara Peringatan Hari Bangkit PII ke-72, di Aula Mesjid Raya Al Akbar Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (4/5/2019)

MONITORDAY.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengapresiasi peran Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menitipkan pesan kepada para kader PII agar berperan aktif merawat kebinekaan, kerukunan, dan persatuan sebagai modal bangsa Indonesia menjadi negara besar dan maju.

"Pelajar Islam Indonesia itu mewakili tiga hal. keterpelajaran, keislaman, dan ke-Indonesiaan. Ketiganya harus berkeseimbangan," kata Mendikbud Muhadjir Effendy dalam siaran persnya (5/5).

Dikatakan Muhadjir, ada banyak negara yang memiliki pendapatan domestik bruto yang besar, tetapi luas wilayah dan jumlah penduduknya tidak sebesar Indonesia. Kekayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar tercermin dari banyaknya suku bangsa dan ragam budaya dari tiap daerah.

Mendikbud mengimbau agar para kader PII juga belajar dengan bersungguh-sungguh agar mampu menghadirkan kreasi dan terobosan.

Selain itu, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini berharap agar kader PII juga mampu meningkatkan imunitas terhadap paham dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan konstitusi.

"Kader PII harus bisa mempelopori penggunaan media sosial yang baik, yang bijak, dan santun," kata Muhadjir.

Muhadjir melanjutkan, Setelah cukup banyak membangun infrastruktur strategis di berbagai wilayah tanah air, fokus pemerintah saat ini telah beralih ke pembangunan manusia. Hal tersebut dilakukan untuk membuat Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing.

"Saya minta PII bersama organisasi pelajar lain dapat merespons kebijakan pemerintah ini," ucapnya.