Membangun Harmoni Antaragama Ala Uni Emirat Arab

Membangun Harmoni Antaragama Ala Uni Emirat Arab
Burj Khalifa Dubai Uni Emirat Arab (tiket.com)

MONITORDAY.COM - Kawasan Timur Tengah masih banyak distigma negatif oleh negara-negara barat. Timur Tengah dianggap sebagai kawasan yang penuh dengan kekerasan dan peperangan. Timur Tengah juga distigma sebagai kawasan yang intoleran, otoriter dan terbelakang. 

Benarkah begitu? Ternyata tidak. Kawasan Timur Tengah yang diisi oleh negara-negara Arab tidak semua berwajah suram. Tidak adil jika kita hanya melihat apa yang terjadi di daerah konflik seperti Suriah dan Irak. Pada kenyataannya ada juga negara Arab yang berhasil membangun harmoni dan toleransi antaragama. 

Dialah Uni Emirat Arab, sebuah negara kecil di kawasan Semenanjung Arabia yang berhasil bertransformasi menjadi negara modern. Tak hanya modern, di negara ini pun umat beragama hidup rukun dan bisa menjalankan ibadah dengan tentram. Hal ini direkam oleh Nas Daily, konten kreator yang berkeliling dunia untuk meliput banyak tempat. 

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, tentu tak perlu ditanya lagi soal kehadiran masjid di sana. Namun yang menarik di Uni Emirat Arab juga terdapat 45 gereja, terdapat juga Gurdwara tempat beribadah agama Sikh, tempat ibadah untuk kelompok Mormon, sempalan dari agama Kristen dan bisa ditemukan juga Sinagog tempat ibadah umat Yahudi. 

Semua penganut agama tersebut hidup berdampingan dengan rukun. Tak hanya mengenai tempat ibadah, toleransi pun dipraktikan di supermarket. Sebagai negara muslim tentu di sana akan sulit ditemukan makanan haram yang dijual misalnya babi. Namun supermarket tetap menyediakan sudut khusus di supermarket khusus non muslim. Dimana di sana mereka bisa membeli babi. 

Tak heran Paus Vatikan sempat mengunjungi Uni Emirat Arab dan berdoa di sana. Rabbi Yahudi pun mengunjungi negara tersebut untuk melihat ummatnya yang hidup damai di sana. Apa yang berhasil diraih Uni Emirat Arab di Indonesia bukan merupakan hal yang baru. Namun tetap perlu diapresiasi karena bisa mengubah stigma dunia Arab di mata dunia barat.