Masyarakat Diminta Waspadai Narasi Khilafah di Konflik Palestina

Masyarakat Diminta Waspadai Narasi Khilafah di Konflik Palestina
Masyarakat Diminta Waspadai Narasi Khilafah di Konflik Palestina/(Foto/net)

MONITORDAY.COM - Masyarakat diminta untuk mewaspadai kelompok yang menggunakan narasi khilafah di dalam konflik Palestina. Narasi tersebut masih terus digaungkan oleh misalnya kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang saat ini sudah dilarang pemerintah. 

Hal tersebut dikatakan Wakil Direktur Eksekutif International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Khariri Makmun, dalam kererangan tertulisnya, Jumat (28/5/2021). Menurut dia, isu-isu seperti konflik Israel dan Palestina ini kerap dijadikan propaganda dan eksistensi dari ideologi khilafah mereka. 

”Memang mereka cukup ahli dalam memanfaatkan isu-isu internasional dunia Islam lalu digunakan sebagai propaganda untuk kepentingan mereka. Oleh karena itu kita hendaknya mewaspadai isu-isu tersebut,” ujar Khariri. 

Menurut dia, konflik palestina sangat mudah digoreng oleh kelompok yang memiliki ideologi khilafah untuk melakukan sebuah isu propaganda berdasarkan ideologi mereka. 

"Mereka akan membuat propaganda bahwa Palestina lemah, Palestina tidak bisa kita bebaskan karena kita tidak punya sistem khilafah yang satu, yang bisa membentengi seluruh wilayah-wilayah Islam," lanjut dia. 

Khariri menambahkan, narasi-narasi seperti itu yang selama ini selalu diulang-ulang mereka, yakni dari dulu apa pun masalahnya solusinya adalah khilafah. 

Menyederhanakan persoalan dan dia tidak mau melihat bahwa ada banyak variabel di sana. Padahal, setiap persoalan itu memiliki banyak persoalan, banyak faktor, dan variabel yang lain. 

Lebih lanjut Kariri mengungkapkan, persoalan konflik Israel-Palestina memang bisa membuat masyarakat bisa terpecah terkait cara memahaminya. Apalagi selain isu khilafah, di media sosial juga saat ini banyak yang pro terhadap Israel. 

"Padahal fenomena seperti ini dulu tidak pernah terjadi. Kalau hanya mengacu pada medsos, maka opini masyarakat bisa jadi termanipulasi, karena tidak mendapatkan berita atau fakta yang sebenarnya, sehingga dalam menyikapi persoalan Palestina harus tetap untuk proporsional," ungkapnya. 

Meski begitu, Khariri yakin masyarakat saat ini sudah semakin cerdas, apalagi dibarengi dengan usaha pemerintah untuk meningkatkan wawasan kebangsaan kepada masyarakat pada semua segmen. 

"Maka yang perlu dilakukan adalah mencerdaskan masyarakat agar semakin banyak yang menjauhi paham atau ideologi khilafah tersebut," demikian Khiriri Makmun.