Masuk 3 Besar Dunia, Produk Fesyen Muslim Indonesia Harus Ditingkatkan
Karya para disainer fesyen muslim dari Indonesia tampil dalam event fashion show kelas dunia antara lain di New York Fashion Week, International London Fashion Weeks, maupun Australia Melbourne Fashion Weeks.

MONITORDAY.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mendorong pelaku ekonomi kreatif, khususnya di subsektor fesyen, untuk bisa mengambil peluang dengan maksimal di pasar global.
Wishnutama menyebutkan data dari State of the Global Islamic Economy Report pada 2019, konsumsi fesyen muslim dunia mencapai 270 miliar dolar AS. Di tahun 2022 diproyeksikan meningkat menjadi 373 Miliar dolar AS.
“Indonesia masuk dalam 3 besar dunia sebagai negara pengekspor produk fesyen muslim dunia, setelah Turki dan Uni Emirat Arab (UAE)," kata Wishnutama, seperti dilansir laman Kemenparekraf, Jumat (13/3).
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa industri fesyen nasional memiliki peluang besar di pasar internasional dan harus dioptimalkan.
Wishnutama juga menyebutkan data dari Sementara IIFC atau Indonesia Islamic Fashion Consortium, bahwa Indonesia memiliki beberapa keunggulan fesyen yang menjadi rujukan dunia. Permintaan busana muslim Indonesia melalui toko darling (online) dari mancanegara terus meningkat.
“Banyak karya para disainer fesyen muslim dari Indonesia tampil dalam event fashion show kelas dunia antara lain di New York Fashion Week, International London Fashion Weeks, maupun Australia Melbourne Fashion Weeks,” tutur dia.
Sementara terkait tingginya permintaan produk fesyen impor dari mancanegara terlihat dari data permintaan melalui e-commerce pada tahun lalu sebesar 45,8 persen berupa pakaian dan 3,5 persen adalah busana muslim.
“Untuk permintaan busana muslim impor tersebut, kami optimistis, dapat diimbangi oleh produk dalam negeri bahkan lebih unggul baik dari kualitas maupun kuantitas yang ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor setiap tahun,” ujar Wishnutama.
Karena itu, Ia berharap, para pelaku ekonomi kreatif di subsektor fesyen ini memahami sepenuhnya ekosistem yang ada sehingga dapat menciptakan peluang-peluang baru serta keseimbangan antara pemain lokal dan asing di pasar tanah air.