Literasi Tolok Ukur Kemajuan Suatu Bangsa

Literasi menjadi perhatian dunia internasional. Kemampuan literasi menjadi tolok ukur kemajuan bangsa. Literasi telah menjadi kunci bagi perkembangan budaya manusia.

Literasi Tolok Ukur Kemajuan Suatu Bangsa
Mendikbud Muhadjir Effendy (ditpsmp)

MONDAYREVIEW.COM - Habis gelap, terbitlah terang. Indonesia disusun dan berdaya karena literasi. Buah dari politik etis yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda pada waktu itu bermuara pada munculnya tokoh-tokoh Indonesia yang mengenyam pendidikan. Di bangku sekolah mereka terbiasa dan terlatih bersentuhan dengan literasi. Membaca, menulis, berkomunikasi, merupakan 3 inti literasi yang dilatih para pendiri bangsa ini ketika menempuh pendidikan.

Terbitlah terang berupa fajar kesadaran negeri ini harus merdeka, berdaya, adil dan makmur. Maka ketika Indonesia telah merayakan kemerdekaannya selama lebih dari 7 dekade, literasi tetaplah menjadi kunci untuk memajukan suatu bangsa. Hal itulah yang ditekankan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam pidatonya dalam pembukaan Festival Literasi Sekolah.

Mendikbud Muhadjir Effendy dalam pidatonya menyatakan literasi telah menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Ia pun memandang diperlukan langkah bersama agar literasi di negeri ini dapat berkembang dengan baik.

“Literasi menjadi perhatian dunia internasional. Kemampuan literasi menjadi tolok ukur kemajuan bangsa. Literasi telah menjadi kunci bagi perkembangan budaya manusia. Tinggi rendahnya literasi suatu bangsa menjadi cermin kemajuan bangsa tersebut,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy saat pembukaan Festival Literasi Sekolah di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Jumat (27/10) seperti dilansir situs ditpsmp.