Mendikbud: Sekolah Penggerak Bukanlah Sekolah Unggulan

MONITORDAY.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim mengatakan bahwa Program Sekolah Penggerak bukanlah Program Sekolah Unggulan. Menurut Nadiem, Sekolah Penggerak bukanlah Sekolah Unggulan.
Dilansir dari laman Ditjen GTK Kemdikbud RI, Nadiem mengatakan bahwa input dari sekolah penggerak bervariasi. Berbeda dengan sekolah unggulan dimana inputnya rata-rata sudah berkualitas.
“Kita tidak akan mengubah input sama sekali. Jadi bukan kita pilih sekolah karena sosio ekonominya lebih tinggi. Kita akan memilih suatu range pada sekolah-sekolah dimana tingkat ekonomi siswanya sangat variatif,” kata Mendikbud Nadiem Makarim saat peluncuran Merdeka Belajar Episode 7.
“Jadi kita bukannya mengubah input. Karena kalau mengubah input, itu namanya bukan program transformasi, itu kita menggunakan ya memang anak-anak yang punya tingkat literasi lebih tinggi yang masuk dalam sekolah itu,” sambung Nadiem.
Dijelaskan lebih lanjut, perbedaan Program Sekolah Penggerak dengan Sekolah Rujukan adalah sebagai berikut:
1. Sekolah Penggerak merupakan program kolaborasi antara Kemdikbud dengan Pemerintah Daerah
2. Terdiri dari 5 jenis intervensi yang terintegrasi berupa pendampingan konsultatif dan asimetris kepada Pemerintah Daerah, pelatihan dan pendampingan kepala sekolah dan guru, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah
3. Memiliki ruang lingkup untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan SLB, baik sekolah negeri dan swasta mencakup seluruh kondisi
4. Dilakukan secara berkelanjutan, hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak
Adapun Program Sekolah Model atau Sekolah Rujukan merupakan program Pusat dengan intervensi parsial, berupa:
1. Bimtek
2. Bantuan Pemerintah
3. Ruang lingkup tidak mencakup seluruh kondisi sekolah
Program Sekolah Penggerak menyasar sekolah yang memiliki kondisi awal berbeda-beda. Melalui intervensi yang dilakukan, diharapkan setiap sekolah akan bergerak ke arah yang lebih baik.
Indikator keberhasilan adalah progres, yaitu bagaimana sekolah tersebut dapat menggerakkan dirinya dan pada akhirnya menggerakkan sekolah lain dan bukanlah kondisi akhir dari sekolah itu sendiri.