Lazismu Bersama PDM Jakarta Timur Gelar Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al-Anwar
Lembaga Amil Zakat Indaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) bekerjasama dengan PDM Jakarta Timur melakukan peletakan batu pertamanya (Ground Breaking), masjid Al-Anwar yang terletak di lingkungan SD Muhammadiyah 11, Jl. Tanjung Lengkong No. 4 RT. 15 RW. 7 Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara – Jakarta Timur, pada Kamis (31/1).

MONITORDAY.COM – Lembaga Amil Zakat Indaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) bekerjasama dengan PDM Jakarta Timur melakukan peletakan batu pertamanya (Ground Breaking), masjid Al-Anwar yang terletak di lingkungan SD Muhammadiyah 11, Jl. Tanjung Lengkong No. 4 RT. 15 RW. 7 Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara – Jakarta Timur, pada Kamis (31/1).
Acara ini mengundang beberapa unsur pimpinan persyarikatan di antaranya adalah PP Muhammadiyah, Lazismu Pusat, PWM DKI Jakarta, PDM Jakarta Timur, Lazismu Jakarta Timur, Lurah Bidara Cina dan jajarannya hingga masyarakat sekitar.
Untuk memeriahkan acara peletakan batu pertama tersebut diadakan kegiatan pendukung yaitu program Indonesia Mobile Clinic (IMC) berupa layanan kesehatan kepada masyarakat secara gratis dan pembagian School Kit (alat-alat sekolah) kepada siswa-siswi SD Muhammadiyah 11.
Dalam kesempatan itu, secara simbolis, Ketua Badan Pengurus Lazismu, Hilman Latief, menyerahkan bantuan 60 paket School Kit kepada siswa-siswi SD Muhammadiyah 11. Selanjutnya, disaksikan bendahara PP Muhammadiyah, PWM DKI Jakarta, Bada Pengurus dan Direksi Lazismu, PDM Jakarta Timur, Lazismu Jakarta Timur, Lurah Bidara Cina dan jajarannya hingga masyarakat sekitar, Ketua PP Muhammadiyah melakukan serah terima simbolis sertifikat wakaf dari Lazismu ke Bapak Anwar Supriyadi selaku wakif.
Hilman Latief selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu mengatakan melalui program wakaf ini, Lazismu menyosialisasikan sejak awal akan adanya lembaga pendidikan formal dan informal di lingkungan padat penduduk sekitar Kelurahan Bidara Cina.
“Lazismu ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat lewat program IMC secara gratis sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat secara umum,” katanya.
Hilman menambahkan langkah ini merupakan upaya membangun sinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas umat khususnya kaum duafa di lingkungan Kelurahan Bidara Cina.
Sementara itu, masjid yang akan dibangun diberi nama “Masjid Al-Anwar” sesuai dengan nawa wakifnya. Anwar Supriyadi berharap keberadaan masjid ini nantinya dapat memberikan sumbangsihnya untuk kegiatan dakwah. Memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar dengan kegiatan pemberdayaan, tandasnya.
Sementara itu, Desvian Bandarsyah, Ketua PDM Jakarta Timur yang membidangi Dikdasmen dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Anwar Supriyadi atas kepercayaannya kepada Lazismu. Sangat tepat jika di lokasi ini berdiri masjid.
“Jika dulu peradaban ditandai dengan membangun masjid, di zaman modern ini ditandai membangun pendidikan. Maka muhammadiyah membangun kedua-duanya,” bebernya.
Melihat Jakarta dan sekitarnya dari lokasi ini adalah melihat pembangunan yang modern. Tapi di tengah kota metropolitan ini masih ada sekolah “Laskar Pelangi” terpinggirkan, sambungnya. Dengan ketulusan gerakan filantropi ini, saya yakin akan ada generasi penting yang lahir dari sekokah ini. Semoga ini menjadi langkah ke depan yang lebih baik.
Untuk diketahui, Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional berkhidmat melakukan pemberdayaan melalui dana zakat, infak, sedekah, wakaf dan dana kemanusiaan lainnya. Sampai saat ini, dana wakaf termasuk memiliki potensi yang besar.
Manfaatnya untuk mendukung transformasi sosial dan budaya masyarakat ke arah yang lebih baik dengan menciptakan kanal-kanal pendidikan baik formal maupun informal melalui pemberdayaan peran masjid di tengah-tengah masyarakat.
Karena itu, Lazismu berperan sebagai perantara dalam menyalurkan dana wakaf yang memiliki potensi besar tersebut untuk kemaslahatan umat. Di antara dana wakaf yang dikelola Lazismu adalah wakaf uang dari seorang wakif yang mewakafkan dananya kepada Lazismu untuk pembangunan masjid di dua tempat berbeda, yakni Jakarta dan Bandung.