Lazismu Beri Bantuan Ekonomi pada Pasien Cuci Darah

Lazismu Beri Bantuan Ekonomi pada Pasien Cuci Darah
Penyerahan bantuan Lazismu kepada Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Selasa (21/9/2021)/IST

MONITORDAY.COM - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) memberikan bantuan ekonomi belasan pesien cuci darah yang tergabung dalam Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).

Bentuan tersebut diberikan setelah KPCDI Cabang Bogor, Bekasi, dan Depok mengajukan permohonan bantuan kerjasama dengan Lazismu berupa modal usaha pada Selasa (22/9) di kantor Lazismu PP Muhammadiyah, Jakarta. 

Manajer Program Pilar Kesehatan Lazismu PP Muhammadiyah, Falhan Nian Akbar menjelaskan bahwa ada 18 orang yang akan mendapatkan bantuan dari Lazismu.

"Program yang telah diajukan untuk 18 orang berupa bantuan ekonomi," ujat Falhan, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021). 

Falhan juga menambahkan bahwa tidak hanya membantu dari sisi ekonomi, Lazismu pun juga akan membantu dari segi kesehatan. 

"Insya Allah kita bantu semua dan kemungkinan program lain seperti kesehatan. Lazismu akan mendukung program KPCDI baik dukungan kesehatan maupun ekonomi," imbuhnya. 

Ketua KPCDI Cabang Bogor, Evert Therick mengemukakan bahwa para penyintas sejatinya masih memiliki semangat untuk bekerja meski harus banting kemudi dari pekerjaan awal untuk menyesuaikan dengan kemampuan fisik dan keahlian mereka. 

"Di antara teman-teman ini itu masih banyak yang mempunyai semangat untuk tetap berkarya, tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan kehidupan mereka, kebutuhan keluarga mereka," terangnya. 

"Mereka ini akhirnya mulai membuka usaha kecil-kecilan. Macam-macam, ada yang bikin es cendol, jualan baju, ada yang bikin bawang goreng, ada yang bikin empek-empek, ada yang di bidang percetakan dan lain-lain sesuai dengan kemampuan mereka, sesuai dengan skill yang mereka punyai," lanjut Evert. 

Terkait permohonan bantuan yang diajukan kepada Lazismu, Evert menyampaikan bahwa bantuan tersebut berupa modal usaha yang secara bergulir. 

Artinya, modal usaha akan diberikan kepada calon penerima manfaat yang sudah terdata. Bagi mereka yang mendapatkan bantuan modal usaha ini, mereka mengembalikannya dengan mencicil tanpa bunga. 

Pengembalian modal awal tersebut kemudian akan digunakan oleh calon penerima manfaat yang lain. 

"Jadi dana ini akan bergulir terus sehingga manfaatnya akan banyak dirasakan oleh teman-teman yang lain, tidak berhenti hanya di satu orang tapi akan terus bergulir kepada teman-teman yang lain yang membutuhkan," ungkapnya. 

Di samping itu, pihaknya juga telah melakukan seleksi terhadap calon penerima manfaat yang disaring dari masing-masing wilayah yang diajukan. 

Untuk tahap awal, calon penerima manfaat berasal dari Bogor, Depok, serta Bekasi dan akan ada pengawasan dalam menjalankan usaha. Evert berharap agar ke depannya Lazismu dapat menyediakan pelatihan untuk para penerima manfaat. 

"Harapan kami ke depan adalah pihak Lazismu juga menyediakan pelatihan-pelatihan untuk kewirausahaan ini, baik untuk yang baru mulai maupun yang sudah berjalan dalam rangka meningkatkan usahanya. Kami sangat berharap pihak Lazismu juga memberikan pelatihan-pelatihan tersebut baik secara online maupun tatap muka," harapnya. 

Untuk diketahui, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) berdiri pada tanggal 15 Maret 2015 dan kelembagaan komunitas ini sudah memperoleh pengesahan sebagai badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 29 Mei 2017. 

Organisasi ini didirikan dengan keprihatinan anggotanya, yaitu para pasien yang mengalami gagal ginjal dan harus ditangani dengan terapi cuci darah yang rutin.