Langkah Antisipasi Ahmad Sahroni Jika Covid-19 Melonjak Saat Formula E Digelar

MONITORDAY.COM - Ketua Pelaksana atau Organizing Committee Jakarta E-Prix 2022, Ahmad Sahroni menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah opsi guna mengantisipasi lonjakan Covid-19 saat perhelatan Formula E di Jakarta. Salah satu dengan tetap menggelar balap mobil listrik itu tanpa penonton.
Ia menegaskan, opsi tanpa penonton itu sifatnya situasional dan diberlakukan dalam kondisi darurat. Dengan demikian penyelenggaraan Formula E tetap bisa berlangsung sesuai rencana pada 4 Juni 2022.
"Rencana darurat-nya biasa kalau kami bikin acara, tidak ada penonton, itu saja rencana daruratnya. Terselenggara tetap terselenggara (pada 4 Juni 2022)," ujar Sahroni dalam konferensi pers di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (22/12/2021) kemarin.
Menurut dia, bila terjadi lonjakan kasus COVID-19 tentu itu menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Namun, kata Sahroni, sejauh ini belum ada indikasi mengarah kepada keadaan yang mendesak untuk menerapkan rencana darurat tersebut.
"Itu sudah masuk klausul dengan Formula E Operation (FEO), sampai hari ini belum ada "emergency" terkait dengan proses pelaksanaan. Jadi nanti sifatnya situasional," ungkapnya.
Apabila dalam situasi normal, politikus Partai Nasdem itu mengklaim tiket Formula E bisa ludes terjual hanya dalam satu bulan. Adapun penyelenggara menargetkan akan ada 5-6 ribu penonton di perhelatan itu.
"Alberto Longo (Co-founder Formula E) bilang tiket laku dalam waktu satu bulan. Saat dibuka biasanya langsung para bos-bos untuk ngambil ticketing itu, akan diambil sama mediator biasanya," sebutnya.
Terkait harga tiket balapan Formula E di Ancol, Sahroni enggan membeberkannya. Ia berdalih balapan ini baru pertama kali digelar di Indonesia, sehingga belum ada patokan pasti.
Mengenai harga tiket apakah akan mirip dengan Formula 1, Sahroni tak bisa memastikannya.
"Formula 1 dan Formula E punya nilai yang berbeda-beda, karena ini akan ditonton sama 170 negara dan miliaran orang nonton, maka konsumsinya juga beda," jelas Sahroni.