Kunjungi Malioboro, Menkop UKM Dengarkan Curhatan PKL Terdampak Pandemi

MONITORDAY.COM - Malioboro masih menjadi tempat mampir yang asik untuk dikunjungi. Walaupun sempat sepi selama PPKM Level 4, kini aktivitas ekonomi di kawasan tersebut sudah mulai kembali berjalan.
Sejumlah pengunjung pun terlihat wara-wiri di kawasan Malioboro. Termasuk, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki yang merasakan suasana Malioboro pada Jumat (27/08/2021).
Teten berkunjung ke DIY ditemani sejumlah pimpinan Baznas usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X, untuk memberikan bantuan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam program "Kita Jaga Usaha" pun menikmati es buah di salah satu PKL samping barat Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Sembari makan, Teten pun mendengarkan curhatan PKL yang terkena dampak pandemi Covid-19.
"Saya tadi sudah mengobrol sama pedagang di sini, memang omzet turun sampai 70 persen karena terkait PPKM, apalagi Jogja masih PPKM level 4. Mereka sekarang bisa bertahan 30-40 persen," tutur Teten.
Meski demikian, Teten menyebutkan, kondisi sekarang ini sudah cukup lumayan untuk menghidupi keluarga PKL. Kendati dengan kondisi pembatasan mobilitas masyarakat saat ini, banyak PKL yang kehabisan modal usaha.
Dengan demikian, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM DIY memberikan akses bantuan modal usaha bagi PKL. Adapun bantuan ini diberikan melalui koperasi atau pendampingan usaha.
"Yang penting masih bisa survive, dan pemerintah sudah banyak program tuh bagaimana (PKL dan umlm) bisa bertahan, dari program relaksasi pinjaman, pembiayaan yang murah, yah," jelas Teten.
Salah seorang PKL, Sogi Wartono, mengaku bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka. Karena, saat ini mereka kesulitan untuk mendapatkan modal usaha untuk tetap bisa berjualan.
"Kita tidak usah melihat besar kecil (bantuan), ini sudah sangat membantu kami karena selama PPKM ini sepi pembeli," sebutnya.
Sementara itu, Sri Sultan HB X menyampaikan, program bantuan modal usaha diberikan untuk kemajuan bagi UMKM di DIY. Sedangkan bantuan itu menjadikan stimulus dalam pertumbuhan perekonomian DIY.
"Bantuan ini dengan tujuan utama melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi bagi para usahawan UMKM kami,” jelasnya.
Lalu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menyebutkan Pemda DIY memberikan bantuan hibah modal usaha kepada 600 PKL dari total sekitar 2.500 PKL. Nantinya, mereka juga mendapatkan bantuan dari Baznas.
"PKL juga dapat bantuan sembako agar mereka bisa membuka kran untuk mereka yang kemarin tidak bisa jualan bisa kembali jualan dengan bantuan," ujar Nurkyatsiwi.
Adapun, Kepala Baznas RI, Noor Achmad, mengatakan pihaknya memberikan bantuan sekitar Rp 13 Miliar. Bantuan ini diberikan kepada sekitar 13 ribu PKL di Indonesia.
"Jadi untuk modal usaha dibagikan ke 10.000 ribu (PKL), sedangkan untuk dapur nusantara 3.600 orang," jelasnya.