Komitmen PLN pada Energi Terbarukan

Komitmen PLN pada Energi Terbarukan
Kerjasama PLN di IIF (c) PLN.com

MONDAYREVIEW.COM- PLN  menandatangani kerja sama investasi KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) Development Bank senilai EUR150 juta. PLN juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) atau Power Purchase Agreement (PPA) dua pembangkit energi baru terbarukan dengan total kapasitas 2 megawatt (MW).

PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan kerja sama investasi tersebut dalam Indonesia Investment Forum (IIF) 2018, yang juga termasuk dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua Bali.

Pembangkit EBT adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Tamiyang Layang berkapasitas 1 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sita-Borong 2x0,5 MW. Dengan pembangunan pembangkit listrik ini maka pencapaian target 35.000 MW akan semakin dekat pencapaiannya.

Pinjaman pendanaan geothermal untuk Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP ) Ulumbu Unit 5 dan PLTP Mataloko Unit 2-3. Dengan total kapasitas sebesar 40 MW, kedua pembangkit ini ditargetkan masuk sistem pada tahun 2021-2023.

Pendanaan ini bersumber dari KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) Development Bank dengan bentuk pinjaman langsung tanpa jaminan Pemerintah untuk pendanaan Gheothermal Energy Programme dengan pendanaan sebesar 150 juta Euro.

Data Kementerian BUMN menunjukkan, per Juni 2018 tercatat ada 24 juta pelanggan listrik berdaya 450 VA dan 79.799 desa yang memiliki listrik. Pemerataan dalam penyediaan energi listrik di pedesaan dan kalangan menengah ke bawah menunjukkan komitmen PLN yang tinggi bagi pemenuhan kepentingan publik.

Selain itu, Indonesia telah memiliki pembangkit listrik berkekuatan total 56.246 MW dan 8.594 jalur transmisi. Dengan daya yang semakin besar dan jalur transmisi yang semakin panjang jangkauannya maka target elektrifikasi 97% pada 2019 semakin terlihat realistis.  

Selanjutnya produksi panas bumi di Indonesia tercatat mencapai 1.949 MW dan menjadikan Tanah Air sebagai produsen panas bumi nomor dua di dunia. Energi panasbumi atau geothermal ini menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan.

Data-data tersebut juga ditampilkan dalam Indonesia Pavilion yang dapat dipantau oleh delegasi dari 189 negara dalam Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali.