2019, Kemenpar Targetkan 20 Juta Turis Asing Berlibur di Ekowisata Jatim-Bali

Kementerian Pariwisata menargetkan 20 juta wisatawan mancangera berkunjung ke daerah ekowisata Jawa Timur-Bali di tahun 2019.

2019, Kemenpar Targetkan 20 Juta Turis Asing Berlibur di Ekowisata Jatim-Bali

MONITORDAY.COM - Kementerian Pariwisata menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah ekowisata Jawa Timur-Bali di tahun 2019.

"Kalau mau mengembangkan klasterisasi destinasi ekowisata Jawa Timur - Bali, kuncinya ya harus sinergi. Semua berkolaborasi, bukan berkompetisi," ujar Asdep Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Alexander Reyaan, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/11).

FGD Pengembangan Klasterisasi Destinasi Ekowisata Jawa Timur-Bali digelar demi mengembangkan area ekowisata di kawasan tersebut. Arahan bersinergi untuk pengembangan ekowisata Jawa Timur – Bali juga digaungkan.

Alexander menuturkan bila Jawa timur dan Bali memiliki potensi wisata yang mumpuni. Jawa Timur memiliki empat taman nasional, yakni Taman Nasional Baluran dengan sabana yang sangat mirip dengan kondisi alam benua Afrika, Taman Nasional Meru Betiri yang terkenal akan konservasi beragam spesies penyu, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (BTS) yang kerap dijadikan setting film maupun program dokumenter dari berbagai media, serta Taman Nasional Alas Purwo yang punya Padang Savana hingga Pantai Plengkung atau G-Land.

Sementara Bali memiliki Taman Nasional Bali Barat dengan ekosistem hutan mangrove, evergreen, savana, coral reef, padang lamun, serta pantai berpasir. Lalu di Bali Barat ada P'lataran L'harmonie yang masuk Top 100 Top Destinasi Hijau Dunia.

Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, juga memiliki ide unik untuk mengembangkan ekowisata Jawa Timur - Bali. Ia akan mendorong wilayah Bali Barat dan sekitar Banyuwangi untuk berkolaborasi.

"Kekuatan antarwilayah itu bisa menjadi competitives advantage. Kita bisa bikin Festival Selat Bali, libatkan pokdarwis dua kabupaten, bikin fashion show di atas kapal, bikin paket snorkeling di Bali Barat, ending-nya lihat Blue Fire di Banyuwangi. Bisa juga sebaliknya. Ini sudah kami anggarkan, tinggal menunggu respons Bupati Jembrana," jelasnya.

Anas juga mengatakan bahwa tak perlu khawatir akan aksesnya. Kini Banyuwangi telah disambangi 1.600 orang per hari. Hal ini disebabkan bandaranya sangat representatif dan memiliki akses masuk yang sangat bagus. Bahkan Bandara Banyuwangi akan berubah menjadi bandara internasional.

"Bali Barat kan jauh dari Denpasar, sekitar lima jam jalan darat, tapi tetangga di seberangnya punya akses udara, punya Bandara Banyuwangi. Bali Barat tinggal melengkapi akses laut via kapal cepat supaya wisatawan yang masuk Banyuwangi, bisa menginap di Bali Barat. Jadi sama-sama diuntungkan," jelasnya.