KNTI: Menteri KKP Harus Bisa Sejahterakan Nelayan dan Pembudidaya

MONITORDAY.COM - Ketua Harian Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan menyatakan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memiliki tugas utama yakni menyejahterakan nelayan dan pembudidaya.
"Pekerjaan rumah utama dari Menteri Trenggono adalah memperbaiki kesejahteran nelayan dan pembudidaya," kata dia, dalam keterangan tertulis, dikutip redaksi, Kamis (7/1/2021).
Dani mengatakan, hal tersebut menjadi penting karena nelayan dan pembudidaya memiliki peran signifikan dan menjadi andalan dalam menopang kedaulatan pangan nasional.
"Di Indonesia, produk perikanan menyediakan 54 persen dari seluruh protein hewani yang dikonsumsi masyarakat," kata dia, yang juga pengajar ekonomi-politik di FISIP UIN Jakarta itu.
Dia juga menambahkan bahwa jumlah nelayan dan pembudidaya saat ini begitu besar. Mengutip data tahun 2018, Dani mengungkapkan bahwa jumlah nelayan sebesar 2.011.455 orang dan pembudidaya mencapai 4.130.741 orang.
"Sektor perikanan tangkap diperkirakan menyediakan lapangan kerja langsung lebih dari enam juta orang dan lapangan kerja tidak langsung bagi jutaan lainnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Dani mengatakan, implementasi dari Undang-Undang No. 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam juga harus segera diwujudkan.
"Ini juga selaras dengan instrumen internasional Pedoman Sukarela untuk Mewujudkan Perikanan Skala Kecil Berkelanjutan dalam Konteks Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan yang dikeluarkan oleh FAO pada 2014," tambahnya.
Karena itu, Dia menilai, tugas Menteri KKP saat ini tidak mudah karena harus menjawab keraguan publik khususnya dari komunitas kelautan dan perikanan yang cenderung pesisimis dirinya mampu mengurus sektor krusial ini.
"Dia juga mesti mengembalikan optimisme di KKP untuk move on dan kembali konsentrasi bekerja untuk menjalankan amanat undang-undang dan arahan presiden untuk meningkatkan peran sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan nasional," demikian kata Dani Setiawan.