Kisah Usman Bin Affan Membeli Sumur Yahudi

MONITORDAY.COM - Sejak Rasulullah ﷺ melarang pengikutnya pergi ke rumah-rumah judi, kemarahan Bani Nadhir semakin memuncak. Puncaknya, salah seorang hartawan Bani nadhir telah melarang kaum muslimin mengambil air dari sumur yang dimilikinya.
Kaum muslimin tersentak dengan perlakuan ini. Kini, harga segelas air lebih mahal dari sebotol khamer. Maka Rasulullah ﷺ menganjurkan para sahabatnya yang berharta untuk membeli sumur tersebut.
Utsman bin Affan-lah yang pertama kali menyambut seruan ini. Namun orang Yahudi itu menolak menjual lebih dari setengah sumurnya. Usman menaikkan tawaran harga sebuah sumur itu tiga kali lipat harga sumur biasa.
Begitu orang Yahudi itu mengizinkan, Utsman bin Affan segera menghibahkan separuh sumur ini kepada kaum muslimin. Semua orang boleh mengambil air untuk diri sendiri maupun ternak tanpa harus membayar.
Rasulullah ﷺ amat bahagia dengan tindakan Utsman ini, sehingga beliau berucap,
"Sesudah ini tidak ada bahaya apa pun bagi Utsman untuk setiap hal yang dilakukannya."
Tindakan Utsman bin Affan merupakan buah dari rasa persaudaraan yang tulus. Persaudaraan seperti ini akan melahirkan muslim yang saling mengutamakan, saling menyayangi dan memaafkan saling membantu dan saling melengkapi antara yang satu dengan lainnya.
Namun suku-suku yang membenci kaum muslimin pun mulai berulah dengan berbagai siasat kejam dan licik.