Khofifah: Saat Pandemi Covid-19, Perempuan Jadi Bagian Penyelesai Masalah
Pandemi Covid-19 merupakan pekerjaan rumah bersama karena dampaknya sangat kompleks ke seluruh lini kehidupan masyarakat. Karena itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi baru dalam mengatasinya.

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak kepada segenap perempuan Indonesia untuk menjadi bagian dari penyelesai masalah dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak sangat kompleks ke banyak sektor.
Hal itu Ia katakan dalam diskusi virtual Kopi Pahit yang diselenggarakan oleh Monday Media Grup bertajuk "Kartini Dari Pejuang Emansipasi hingga Atasi Pandemi" pada Kamis (23/4). Ia menegaskan bahwa perempuan mempunyai jiwa yang kuat dalam menghadapi masa-masa seperti ini.
"Saya yakin pada diri perempuan ada kekuatan dan ada keunggulan-keunggulan kompetitif. Saya ingin di tengah pandemi Covid-19 perempuan tetap tangguh jadi bagian dari penyelesai masalah," ujarnya.
Menurut Khofifah, Pandemi Covid-19 merupakan pekerjaan rumah bersama karena dampaknya sangat kompleks ke seluruh lini kehidupan masyarakat. Karena itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi baru dalam mengatasinya.
Ia mencontohkan, para petani sektor pangan di Jawa Timur saat ini tengah kesulitan untuk memasarkan hasil produksinya. Mereka saat ini terus memproduksi seperti biasa, namun market mereka menjadi sulit karena adanya pandemi corona.
Karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan Lumbung Pangan Jawa Timur. Melalui program ini Pemprov membantu para petani untuk memasarkan produknya dengan disubsidi APBD, sekaligus juga untuk membantu masyarakat kelas bawah yang terdampak Covid-19.
"Ada intervensi teknologi bisa menjadi sarana untuk menyelasaikan masalah tersebut. Setelah mereka memetik kemudian diolah, dikemas, dan dipasarkan dengan menggunakan media digital," tuturnya.
"Kami surplus beras sangat besar, surplus telur sangat besar, ayam potong juga sangat besar, kalau tidak kita ambil maka harganya akan jatuh. Yang terpenting adalah penguatan dan pemberdayaan bagi petani-petani itu," tambah Khofifah.
Menurut dia, inovasi-inovasi semacam itu perlu dilakukan dalam mengatasi masalah ini. Apalagi, saat ini sudah memasuki bulan Ramadan, masyarakat biasanya dihadapkan dengan kebutuhan pokok yang naik, namun disamping itu mereka juga diminta untuk tetap berada di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain program tersebut, Pemprov Jawa Timur dalam mengatasi Covid-19 juga telah melakukan beberapa inovasi seperti adanya Radar Covid-19 untuk mengetahui seluruh informasi terkait Corona di wilayah tersebut, kemudian juga ada Radar Bansos untuk mendata dan mengatur penyaluran bantuan untuk masyarakat.
"Inovasi seperti itu bisa dijadikan suatu penyelesai masalah di tengah kondisi seperti ini. Apalagi menjelang ramadan, di mana keluaraga juga membutuhkan penghasilan untuk bisa mencukupi kebutuhan domestiknya," tegasnya.