Ketua OSIS Dapat Kehormatan Duduk di Depan Dalam Simposium Nasional TMP

Ratusan orang dalam berbagai elemen hadir dalam acara Simposium Nasional TMP

Ketua OSIS Dapat Kehormatan Duduk di Depan Dalam Simposium Nasional TMP
Simposium Nasional TMP

MONDAYREVIEW.COM -  Ratusan orang dalam berbagai elemen hadir dalam acara Simposium Nasional yang dilaksanakan Taruna Merah Putih (TMP) di Balai Kartini di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/8).

Di antaranya hadir Ketua Umum GMKI Sahat Sinurat ,  Ketua Umum KAMMI Kartika Nur Rahman ,  Ketua Umum HMI Mulyadi P Tamsir, Ketua PMKRI, IMM, GMNI, Hikmahbudhi, KMHDI, Pemuda Muhammdiyah, GP Ansor, KNPI dan lain-lain. Acara juga dihadiri sayap organisasi PDI Perjuangan seperti Repdem, Banteng Muda Indonesia, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dan lain-lain. 

Selain itu, hadir juga organisasi sayap dari partai lain seperti Sapma Hanura, Matara PAN, AMPG Gokar dan Garda Nasdem. Hadir juga perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta dan para Ketua OSIS dari berbagai sekolah.

Hal menarik dari acara ini adalah para ketua OSIS mendapat kehormatan sebab dipersilakan untuk duduk di depan. Adalah Maruarar Sirait yang langsung mempersilakan para Ketua OSIS untuk duduk paling depan bersama para tokoh nasional

Dalam sambutannya, Ketua Umum TMP Maruarar Sirait mengatakan bahwa TMP selalu berdiri paling depan dalam membela Pancasila. Simposium ini, selain dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-72, juga dalam rangka mendukung segala upaya impelementasi Pancasila di berbagai bidang, seperti bidang politik da ekonomi. Karena itulah, simposium ini mengundang berbagai narasumber yang sangat otoritatif di bidang.

Di antara yang akan hadir sebagai pembicara adalah Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif,  Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid, Menteri Keuangan Sri Mulyani, pengusaha nasional Chairul Tanjung, Ketum KADIN Rosan P Roeslani, Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia, Presiden Inter Milan Erick Tohir, pengusaha muda teknologi perikanan Paundra Noorbaskoro, Walikota semarang, Hendrar Prihadi, Presiden BEM UI Muhammad Syaeful Mujab.

"Kita ingin membumikan terus Pancasila di Indonesia. Dalam bidang ekonomi misalnya kita mau aturan-aturan perekonomian yang berpihak pada rakyat kecil. Kesenjangan tak boleh diatasi dengan radikalisme, melainkan harus diatasi dengan pemerataan," ungkap Maruarar.

Presiden Joko Widodo sendiri, sambung Maruarar, sangat serius dan bekerja keras dalam mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia. Jokowi konsen membangun Indonesa dari daerah dan dari pinggiran dengan, dengan pembangunan ragam infrastruktur yang bisa meningkatkan lapangan tenega kerja dan akan berdampak pada kesejahteraan rakyat. Jokowi juga membuat program dan sudah membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Di era Jokowi juga dana untuk desa disalurkan begitu besar.

"Kita tunjukkan bahwa kita adalah pembela Pancasila. Dan kita dukung Jokowi-JK hingga 2019 sebab mereka mempunyai legitimasi konstitusional yang dipercaya rakyat untuk memimpin bangsa saat ini," ungkap Maruarar.