Ketua LPA Generasi Minta PB Djarum Lakukan Sosialisasi dan Penyesuaian Aturan
Beberapa pekan terakhir ini gencar perseteruan antara KPAI dan PB Djarum. Titik perseteruannya adalah antara olahraga bulutangkis dan rokok.

MONITORDAY.COM – Perseteruan antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan PB Djarum soal audisi Bulu Tangkis terus memanas. Titik perseteruannya adalah antara olahraga bulutangkis dan rokok.
KPAI berpandangan olahraga dan rokok merupakan dua hal yang saling bertolak belakang. Bulutangkis identik dengan olahraga yang menyehatkan, sementara rokok identik dengan produk yang membahayakan kesehatan.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Generasi, Ena Nurjanah menilai perbulutangkisan Indonesia bersama dengan PB Djarum dapat berprestasi di tingkat Nasional maupun Internasional.
"Pada kenyataannya industri rokok melalui PB Djarum bersinergi dengan perbulutangkisan Indonesia terus menerus mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional melalui para pahlawan olahraganya yang menjadi sangat legendaris sepanjang sejarah perbulutangkisan Indonesia," kata Ena dalam keterangannya, Rabu (11/09).
Menurut Ena, PB Djarum telah melakukan pembibitan melalui Audisi Umum Beasiswa Djarum sejak tahun 2006. Namun, keberadaan rokok selalu mengundang perdebatan, namun kekosongan hukum atau ketidakpedulian pemerintah untuk menegakkan aturan hukum tentang rokok bagi anak-anak pada saat itu membuat PB Djarum leluasa bergerak melakukan pembibitan dengan menggunakan logo Djarum dalam setiap kegiatan yang mereka sponsori.
Ena menyarankan agar PB Djarum segera lakukan sosialisasi dan penyesuaian pada pada ketentuan yang ada. Menurutnya, dengan adanya sosialisasi tidak ada anggapan PB Djarum melanggar secara terus menerus.
"Langkah sosialisasi sangat penting agar pihak swasta seperti PB Djarum segera menyesuaikan diri dengan ketentuan yang ada. Agar PB Djarum tidak dianggap melakukan pelanggaran terus menerus sementara di satu sisi PB Djarum sangat istimewa di hati masyarakat karena telah mendorong gairah berprestasi anak bangsa," tuturnya.