Ketiga Peneliti Muda Ini Menggunakan Bahan Alami dari Kayu Manis untuk Membasmi Larva Aedes Aegypti
Kayu manis mengandung bahan sinamaldehid. Sinamaldehid dapat difungsikan sebagai biolarvasida karena mengganggu sistem saraf pada larva.

MONDAYREVIEW.COM - Demam berdarah merupakan penyakit yang ada di Indonesia. Demam berdarah merupakan penyakit daerah tropis. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh tiga peneliti muda dari SMPN 5 Yogyakarta pada tahun 2013 jumlah kasus demam berdarah dengue (dbd) di Indonesia yakni 112.512 kasus dengan 871 orang meninggal dunia. Lalu jika diteropong kasus dbd di provinsi DI Yogyakarta pada tahun 2016 terdapat 6.318 kasus dengan jumlah korban jiwa 32 orang.
Adalah Zhafira Mafaz, Sheila Tirta Ayumurti, Septiani Rahmawati Wahyuningrum yang membuat judul penelitian “Biolavicin (Biolarvasida Dari Cinnamomum Burmannii) Sebagai Pembasmi Larva Aedes Aegypti”. Ketiga siswi tersebut merupakan peserta Lomba Penelitian Siswa Nasional SMP (LPSN SMP). Buah karya mereka sendiri diapresiasi dengan medali perak LPSN SMP bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan.
“Kita bertiga kena dbd,” kata Septiani Rahmawati Wahyuningrum seperti dilansir situs ditpsmp. “Dan di sekitar kita banyak yang meninggal kena penyakit dbd. Dengan penelitian yang kita lakukan menggunakan bahan alami, jadi tidak mencemari lingkungan.”
“Kami melakukan penelitian mengenai zat untuk membasmi larva dari bahan alami yakni minyak kayu manis dengan nama spesiesnya Cinnamomum Burmannii sebagai pembasmi larva aedes aegypti,” ujar Mafaz di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa (10/10).
Lalu bagaimanakah caranya biolavicin bekerja sebagai pembasmi larva aedes aegypti?
“Kayu manis mengandung bahan sinamaldehid. Sinamaldehid dapat difungsikan sebagai biolarvasida karena mengganggu sistem saraf pada larva. Kami menggunakan Cinnamomum Burmannii karena di Indonesia banyak Cinnamomum Burmannii,” terang Sheila yang memiliki cita-cita sebagai dokter spesialis kedokteran jiwa.