Ketahanan Pangan Terancam Perubahan Iklim

Ketahanan Pangan Terancam Perubahan Iklim
Wulf Kilmann/ Youtube

MONITORDAY.COM - Perubahan iklim akan mempengaruhi keempat dimensi ketahanan pangan yakni ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan, pemanfaatan pangan dan stabilitas sistem pangan. Ini akan berdampak pada kesehatan manusia, kepemilikian aset sebagai sumber mata pencaharian, produksi pangan dan saluran distribusi pangan, serta perubahan daya beli dan arus pasar.

Demikian pengantar Wulf Killmann, Ketua Kelompok Kerja Antar Departemen tentang Perubahan Iklim dalam dokumen berjudul Climate Change And Food Security: A Framework Document yang dirilis tahun 2008. Setelah lebih dari 12 tahun, dokumen ini tetap relevan untuk dikaji demi melihat perkembangan upaya mengatasi dampak perubahan iklim.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dampaknya akan bersifat jangka pendek, karena lebih banyak peristiwa cuaca ekstrim yang sering dan lebih intens, dan jangka panjang, yang disebabkan oleh perubahan suhu dan pola curah hujan. Orang-orang yang sudah rentan dan rawan pangan cenderung menjadi yang pertama terkena dampaknya.

Sistem mata pencaharian berbasis pertanian yang sudah rentan terhadap kerawanan pangan menghadapi risiko langsung peningkatan gagal panen, pola baru hama dan penyakit, kurangnya bibit dan bahan tanam yang tepat, dan kehilangan ternak. Orang yang tinggal di pantai dan dataran rendah terancam banjir. Di pegunungan terancam lahan kering. Sementara Kutub Utara adalah yang paling berisiko.

Secara tidak langsung, masyarakat berpenghasilan rendah dimanapun, tetapi khususnya di perkotaan, akan berisiko mengalami kerawanan pangan karena kehilangan aset dan kurangnya perlindungan asuransi yang memadai.

Hal ini juga dapat menyebabkan pergeseran kerentanan di negara berkembang dan maju. Sistem pangan juga akan terpengaruh melalui kemungkinan migrasi internal dan internasional, konflik berbasis sumber daya dan kerusuhan sipil yang dipicu oleh perubahan iklim dan dampaknya.

Pertanian, kehutanan, dan perikanan tidak hanya akan terpengaruh oleh perubahan iklim, tetapi juga berkontribusi meningkatkan emisi gas rumah kaca. Mereka dapat berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan gas rumah kaca emisi dengan mengubah praktik pertanian.

Pada saat yang sama, perlu memperkuat ketahanan masyarakat pedesaan dan membantu mereka mengatasi ancaman tambahan terhadap ketahanan pangan ini. Khususnya di bidang pertanian, adaptasi perubahan iklim dapat berjalan seiring dengan mitigasi.

Adaptasi perubahan iklim dan langkah-langkah mitigasi perlu diintegrasikan ke dalam pendekatan pembangunan secara keseluruhan dan perubahan dan ketahanan pangan, dan cara untuk menghadapi ancaman baru. Ini juga menunjukkan peluang bagi sektor pertanian untuk beradaptasi, serta menjelaskan bagaimana hal itu dapat berkontribusi mengurangi tantangan perubahan iklim.