Kementan Dampingi Petani Dapatkan Akses KUR

MONITORDAY.COM - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh serta Pengukuhan 2000 Duta Petani Milenial.
Pelatihan yang menyasar lebih dari 1,5 Juta Petani dan Penyuluh di Indonesia tersebut mengangkat tema Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kegiatan yang digelar pada Jumat (6/8) lalu itu dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri Menteri Pertanian, Bupati Bogor, Sejumlah Direktur Bank BUMN dan BUMD, serta pejabat Kementerian Pertanian lainnya.
Dalam kesempatan itu Presiden menyampaikan bahwa persaingan produk pertanian kini sudah lintas negara. Karenanya Indonesia harus lebih kompetitif.
"Saya menyambut baik apa yang diupayakan oleh Kementerian pertanian melalui kegiatan pelatihan wirausaha ini. Akses KUR harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produktivotas agribisnis dan kesejahteraan petani,” kata Presiden Jokowi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyambut baik arahan Presiden Jokowi. Menurutnya pesan yang telah disampaikan oleh Presiden merupakan wujud keseriusan negara terhadap pertanian.
Dihadapan jajaran Direktur Bank BUMN dan BUMD yang hadir, SYL turut meyakinkan bahwa upaya membuka peluang akses KUR kepada petani merupakan suatu langkah yang tepat karena sejauh ini pertanian telah membuktikan dapat terus berkembang meski digempur pandemi Covid-19.
“Perlu saya sampaikan kepada bapak ibu Direktur perbankan sekalian, yakinlah bahwa kerjasama ini pasti menguntungkan, belum pernah ada Bank yang rugi bekerjsama dengan saya. Inilah data terakhir, pada Quartal to Quartal 2021 sharing pertanian pada pertumbuhan ekonomi nasional 12, 93%, nilai ekspor tahun 2020 mencapai 450,79 T, ekspor Triwulan I 2021 sebesar 277.95 T. Pada kondisi Covid saja masih bisa seperti itu,” tegas SYL.
Kepala BPPSDMP, Dedi nursyamsi selaku tuan rumah kegiatan menyatakan bawa KUR berperan sangat penting dalam mencapai target peningkatan produktifitas pertanian Indonesia. “KUR adalah energi, adalah bensin untuk menggerakan roda perekonomian nasional utamanya di sektor pertanian,” ujarnya.
Dedi juga menjelaskan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan kegiatan sedemikian rupa disesuaikan dengan kondisi pandemi yang tengah berlangsung.
“Pelatihan dilakukan secara belnded learning, utamanya secara online. Yang offline hanya materi yang mendesak, contohnya seperti pelatihan pengoperasian mesin pertanian, mau tidak mau harus praktek langsung di lapangan,” terangnya.
Sebagai salah satu Unit Kerja di bawah koordinasi BPPSDMP-Kementan, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) turut mendapatkan mandat untuk menyukseskan upaya tersebut.
Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto menyatakan bahwa pihaknya selain mempunyai tugas utama sebagai penyelenggara kegiatan pendidikan vokasi pertanian, namun juga ditugasi untuk senantiasa mengawal program-program strategis Kementan lainnya.
“Melalui Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat kami juga menjalankan kegiatan pendampingan petani, pendampingan Kostratani, KUB, KSTM dan lainnya. Sebagai salah satu yang tahu pasti keadaan di lapangan, menurut kami pengguliran KUR bagi usaha tani merupakan langkah yang tepat dan dapat dipastikan akan lebih memajukan usaha pertanian,” kata Bambang.