Kemenperin Terus Upayakan Peningkatan Daya Saing Industri Kecil Menengah Bidang Otomotif

Semakin ketatnya persaingan industri, mendorong pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan dan daya saing industri kecil dan menengah.

Kemenperin Terus Upayakan Peningkatan Daya Saing Industri Kecil Menengah Bidang Otomotif
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Semakin ketatnya persaingan industri, mendorong pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan dan daya saing industri kecil dan menengah. 

Khusus dalam Industri Kecil Menengah (IKM) komponen automotif. Untuk itu pemerintah terus mendorong terciptanya kemitraan IKM automotif dengan tier Agen Pemegang Merek (APM) dan Industri lebih besar.

Untuk tujuan tersebut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan mengadakan Link and Match IKM Komponen Otomo Link and Match IKM Komponen Otomotif dengan Tier APM dan Industri Besar tif dengan Tier APM dan Industri Besar. 

Kegiatan Link and Match ini merupakan langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam memperkuat peran IKM di dalam struktur industri nasional.

Direktur IKM Logam Mesin Elektronika dan Alat Angkut Endang Suwartini mengatakan bahwa tujuan utama kemitraan ini adalah untuk memperbaiki mindset terlebih dahulu.

 “Jadi sebelum bermitra harus punya mindset atau budaya kerja yang bagus seperti yang diterapkan perusahaan-perusahaan yang di Jepang itu, arahnya ke sana,” kata Endang, dalam keterangan tertulis, Selasa (27/11).

Endang mencontohkan, untuk tier 3 dan tier 4 sebenarnya pekerjaan yang didapat itu masih dalam tahap yang mudah. Misalnya stamping (pencetakan metal) atau pekerjaan lain. Dalam kegiatan ini IKM akan belajar bagaimana karakter dari perusahaan-perusahaan Jepang.

“Jadi yang utama diambil adalah mindset-nya dulu, budaya kerjanya dulu kemudian pasti berkembang ke hal-hal lain,” harapnya.

Untuk menjalin kemitraan dengan industri besar, seperti Jepang misalnya IKM kita harus memahami budaya kerja mereka. Ending mengatakan, perusahaan Jepang akan meminta IKM melaksanakan prinsip 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke/5S).

“Jadi tidak bisa mendadak langsung bermitra ada tahapannya , misal betulin dulu proses produksinya, system mutu dan lain-lain,” ungkapnya.