Kemendikbud Nilai Pengantian Format UN Buat Anggaran Lebih Efisien

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ade Erlangga menilai rencana Mendikbud, Nadiem Makarim mengganti Ujian Nasional (UN) akan membuat penggunaan anggaran lebih efisien. Menurutnya, anggaran bisa dialokasikan kepada kebutuhan yang sifatnya lebih penting.

Kemendikbud Nilai Pengantian Format UN Buat Anggaran Lebih Efisien
Ilustrasi UN

MONITORDAY.COM - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ade Erlangga menilai rencana Mendikbud, Nadiem Makarim mengganti Ujian Nasional (UN) akan membuat penggunaan anggaran lebih efisien. Menurutnya, anggaran bisa dialokasikan kepada kebutuhan yang sifatnya lebih penting.

"Nanti kan kan gini... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kan nanti jauh lebih sederhana, itu juga biayanya yang tadinya 20 lembar, guru 3 juta orang kali 20 lembar itu berapa, jadi nanti bisa lebih efisien," kata Ade di Hotel Ibis Tamarin, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019).

Menurut Ade, selama ini UN bisa menghabiskan biaya yang cukup besar. Sementara itu, jika UN diganti ke sistem lain, anggaran besar tersebut bisa dialokasikan ke pengembangan lain seperti pengembangan infrastruktur pendidikan.

"Lalu UN nantikan nggak ada lagi, UN atau diganti lebih ke arah asesmen itu, yang selama ini berapa biaya ratusan miliar yang kemudian bisa kita alokasikan untuk bisa apa misalnya untuk pengembangan infrastruktur bisa memperbaiki sekolah-sekolah," jelasnya.

Lebih lanjut, Ade mengungkapkan anggaran bisa dimanfaatkan untuk mensejahterakan guru. Menurutnya, kemajuan pendidikan tidak lepas dari peran seorang guru yang berkualitas.

"Lalu kemudian untuk mengembangkan guru penggerak itu kan jadi nanti bisa meningkatkan kesejahteraan guru, bisa kita alihkan ke hal-hal yang lain yang memang itu menjadi antesa dan variabel," tambahnya.