Kemarin IHSG Tembus Level 6400. Ini Penyebabnya!

Kemarin IHSG Tembus Level 6400. Ini Penyebabnya!
Bursa Efek Indonesia/ idx channel

MONITORDAY.COM - Krisis batubara global membawa berkah. Blessing in disguise bagi Indonesia. Setidaknya dalam bulan ini.  Di tengah melemahnya bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/10/2021). 

Boleh dikata tak sekedar positif IHSG ditutup melonjak 129,27 poin (2,06 persen) pada level 6.417,32. Tren ini melanjutkan gejala yang muncul dalam dua pekan sebelumnya. Angin segar tengah bertiup kencang membawa cuan di lantai bursa Tanah Air. 

Di tengah kebeerhasilan dalam penurunan angka penularan Covid-19 terjadi supercycle yang membuat harga komoditas melambung. Indonesia yang produksi batubaranya sekira 625 juta ton dan kebutuhan PLN 121 juta ton bagai mendapat durian runtuh. 

Investasi mengalir dari luar negeri melalui lantai bursa. Ini menjadi penanda bahwa ekonomi Indonesia kembali bergairah dan membawa optimisme pasar. Aksi beli bersih asing tercatat Rp 4,8 triliun di seluruh pasar. Sebanyak 191 saham melaju di zona hijau dan 331 saham di zona merah. Sedangkan 138 saham lainnya stagnan. 

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 21,8 triliun dengan volume 33,2 miliar saham. Saham-saham perbankan menunjukkan keperkasaannya. Baik bank konvensional maupun bank digital yang sedang membangun ekosistem baru yang lebih inklusif. Kredit perbankan ke sektor pertambangan yang sedang bergairah menjadikan sektor finansial menjadi ‘superhero’ di lantai bursa. 

Kondisi dan langkah-langkah perusahaan dalam menghadapi situasi pandemi tentu menjadi salah satu pertimbangan penting bagi investor. Investor asing mencatatkan net buy (beli bersih) tertinggi pada saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 986,1 miliar. BBRI melesat 4,8 persen di level Rp 4.120 per saham, dengan volume transaksi 446,7 juta saham dan total transaksi Rp 1,8 triliun. 

Saham Bank Central Asia (BBCA) juga mencatatkan net buy tertinggi setelah BBRI sebesar Rp 757,4 miliar. Sepanjang hari kemarin BBCA mencatat total transaksi sebesar Rp 1,2 triliun dengan volume 34,9 juta saham. BBCA sore kemarin menguat 3,3 persen di level Rp 35.900 per saham. 

Saham Astra International (ASII) juga mencatatkan net buy tertinggi setelah BBRI dan BBCA, senilai Rp 453,7 miliar. ASII sore kemarin meroket 7,6 persen di level Rp 5.975 per saham dengan total transaksi sebesar Rp 996,2 miliar dengan volume 168,2 juta saham. 

Saham Bank Neo Commerce (BBYB) yang meroket 8,3 persen di level Rp 1.500 per saham Kemudian, saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang melesat 5,7 persen di level Rp 2,200 per saham. Saham Waskita Karya (WIKA) juga naik 4,6 persen di level Rp 1.005 per saham.