Kekuatan Magis Bromo

Gunung Bromo adalah salah satu wisata alam unggulan di Indonesia.Ia terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pegunungan ini memiliki kekuatan magis, yang berpadu dengan udara sejuk, dan panorama yang menakjubkan.

Kekuatan Magis Bromo
Gunung Bromo

Gunung Bromo adalah salah satu wisata alam unggulan di Indonesia.Ia terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pegunungan ini memiliki kekuatan magis, yang berpadu dengan udara sejuk, dan panorama yang menakjubkan.

Lebih dari itu,Gunung Bromo memiliki kearifan lokal yang menyejarah, turun-temurun, dan unik. Tak ayal bila banyak wisawatan lokal maupun internasional yang terpikat dan berkunjung ke obyek wisata ini. Kemasyhuran Bromo melegenda, bahkan terdengar hingga ke sejumlah negara asing. Tidak heran bila jumlah kedatangan para ekspatriat yang datang ke Bromo selalu meningkat setiap tahun.

Menurut catatan sejarah, Bromo secara definitif berasal dari kata Brahma. Hingga kini ia masih masuk dalam kategori gunung api yang masih aktif, dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, yang membentang di empat wilayah yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Meski luas pegunungan ini tak seluas banyak gunung api lain di dalam negeri, namun Bromo punya sederet lukisan alam yang mengagumkan. Hal ini yang membuat para wisatawan yang berkunjung berdecak kagum.

Salah satu ikon obyek wisata Bromo adalah “The Famous Sunrise”. Pada umumnya, setiap orang yang ingin menikmati matahari terbit mesti bersusah paya mendaki gunung hingga puncak, namun siapa yang sangka banyak sopir mobil di tempat ini yang dengan mengendarai jeep 4 wd (4 wheel drive) dapat sampai di puncak gunung. Mereka adalah para sopir berpengalaman yang biasa mengantarkan para wisatawan ke Gunung Penanjakan. Padahal, ketinggian gunung mencapai 2.770 meter dengan jalanan yang berkelok.

Di puncakPenanjakan para wisatawandapat menyaksikan “The Famous Sunrise”,yang dihiasi dengan pemandangan tiga gunung (Gunung Bromo, Batok, dan Semeru) danpanorama lautan pasir (sea of sand).Keindahan pegunungan ini merupakan keajaiban alam yang diciptakan Tuhan untuk dijaga kelestariannya. Di puncak itu, pengunjung bisa melihat matahari dengan sempurna dari peraduannya. Matahari muncul secara per lahan disertai cahaya kuning keemasan, dan beriringan dengan awan berhias kabut yang melintas secara beraturan. Momen terindah ini dapat diabadikan dengan berfoto bersama orang terdekat atau keluarga.

Setelah menikmati momenindah itu, wisatawan dapat berpindah untuk melihat kawah di Bromo.  Kawah hasil letusan ini menjadi daya tarik pengunjung karena keelokannya.Untuk mencapainya hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki dan naik kuda. Tetapi kebanyakan para pengunjung lebih memilih menaiki kuda di lautan pasir, karena sensasinyaseperti sedang berkuda di padang sahara. Sementara kalau berjalan kaki, itu lebih karena para wisatawan ingin berlama-lama menikmati panorama indah Bromo.

Banyak orang mengatakan bahwa Bromo memiliki kekuatan magis. Masyarakat sekitar yang dikenal dengan Suku Tengger setiap tahun mengadakan upacara Yadnya Kasada pada bulan ke-10 (September-November) dengan mempersembahkan hasil mata pencaharian mereka sebagai ungkapan syukur kepada sang pencipta. Upacara adat ini telah dilakukan warga Tengger sebagai warisan para leluhurnya.

“Tengger”adalah perpaduan kata dari sepasang istri bernama Rara Anteng dan Jaka Seger. Keduanya merupakan bangsawan kerajaan Majapahit yang memilih menyepi di kawasan Bromo, karena setelah sekian lama menikah namun tak kunjung punya keturunan. Mereka memohon kepada dewa penjaga kawah agar dikaruniai anak, sehinggadewa pun berbaik hati mengaruniai pasangan ini 25 anak, dengan syarat anak yang terakhir dikorbankan sebagai persembahan dengan dibuang ke kawah. Akhirnya, mereka menyetujui dan sejak itu upacara Yadnya Kasada menjadi ritual turun-temurun hingga sekarang.

Ada lagi unsur budaya yang tak dapat begitu saja dilewatkan, yaitu Pura Luhur Poten. Di pura ini masyarakat melaksanakan ritual sebelum memasukkan persembahan ke kawah Bromo. Ritual dipersiapkan selama lebih dari satu bulan di antaranya pengangkatan dukun atau tabib oleh ketua suku, ujian mantra-mantra, dan persembahan sesajen ke kawah.

Di kawah telah menunggu pengemis dan penduduk suku pedalaman. Uniknya mereka jauh-jauh hari sudah tiba di sini bahkan sengaja mendirikan tempat tinggal sementara di sekitar Bromo dan berharap mendapatkan ongkek-ongkek yang berisi sesajen berupa buah-buahan, hewan ternak, juga uang.Aktivitas penduduk Tengger pedalaman yang berada di kawah Bromo dapat dilihat sejak malam hingga siang hari saat menjelang upacara Yadnya Kasada.

Ketika ritual ini berlangsung biasanya banyak wisatawan lokal dan mancanegara berdatangan ke Bromo. Jalan-jalan menuju Bromo padat merayap dan semua penginapan penuhhanya ingin menyaksikan ritual tersebut berlangsung.

Bromo juga menghadirkan keindahan alam lautan pasir yang pernah menjaditempat latar film Pasir Berbisik yang dibintangi Dian Sastro dan Christine Hakim. Obyek wisata ini juga mendapat sebutan Pasir Berbisik, karena desau angin ditempat ini seolah memperdengarkan butiran-butiran pasir yang senantiasa berbisik menyerukan keindahan alam.

Selain Pasir Berbisik, pemandangan alam yang menyejukkan lainnya adalah Bukit Teletubbies. Ia adalah padang savana yang dikelilingi perbukitan. Dinamakan Bukit Teletubbieskarena savana ini mirip dengan padang savana yang terdapat dalam tayangan animasiTeletubbies. Kawasan ini sangat sejuk, nyaman, indah dan damai, bahkan kabut tipis terlihat mengambang indah di atasnya.

Menikmati pemandangan dengan udara dingin tentunya lebih cepat mendatangkan rasa lapar. Tetapi masalah itu akan segera teratasi karena di sekitar tempat wisata berdiri restoran-restoran dengan kuliner khas Jawa Timur, seperti Rujak Cingur, Nasi Goreng, Ketoprak, bandrek dan lainnnya. Selain itu, tepat di Desa Wonokriti dekat  pasar Tosaritersedia berbagai menu makanan, minuman dan kue-kue.

Sementara itu, salah satu kuliner khas masyarakat Tengger adalah nasi Aron. Menu makanan ini cocok dinikmati di kawasan sejuk seperti Bromo karena lebih tahan kenyang atau tidak cepat lapar. Nasi Aron tidak memakai bahan dasar beras, melainkan jagung putih. Jagung tersebut harus dipipil terlebih dahulu, kemudian ditumbuk setengah halus dan direndam dengan air selama kuranglebih empat hari. Selanjutnya disaring lalu direbus sekitar 30 menit. Nasi Aron bisa bertahan sampai satu minggu jika tahu benar cara menyimpannya.

Nasi Aron disajikan dengan makanan pendamping yang lain, seperti sayur daun ranti, campuran kentang dengan tahu, tempe, dan ikan laut. Selain itu ditambahkandengan sambal terasi yang memberikan sensasi ekstra di lidah dan menghangatkan badan di tengah udara dingin Bromo. Paduan nasi Aron dan pedas sambal mampu menahan lapar sampai berjam-jam.

Sayangnya, tidak di semua restoran makanan ini bisa di dapatkan. Hanya di restoran tertentu yang terdapat di desa Seruni, tepatnya di lereng Gunung Bromokuliner ini bisa ditemukan. Makanan ini bisa dibeli dengan harga kurang lebih Rp100 ribu satu porsi yang cukup untuk empat orang.

Nafi’ Muthohirin