Israel Tetap Duduki Tepi Barat Meski Damai dengan UEA
Rencana Israel untuk menganeksasi sebagian Tepi Barat yang diduduki tetap ada “di atas meja” meski sudah berdamai dengan UEA.

MONITORDAY.COM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan rencana Israel untuk menganeksasi sebagian Tepi Barat yang diduduki tetap ada “di atas meja” meski Negara Zionis itu telah menyepakati perjanjian damai dan normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA).
"rencana itu hanya ditunda sebagai bagian dari kesepakatan, dan tidak dihapuskan," ujar Netanyahu, senin (24/8/2020).
Dilansir dari Al Jazeera pada kamis (13/8/2020), Isrel dan UEA sepakat untuk menormalisasi hubungan diplomatik dalam kesepakatan penting yang ditengahi oleh Amerika Serikat. Dalam kesepakatan itu, Tel Aviv dilaporkan berjanji untuk menghentikan pencaplokan tanah Palestina.
Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh tiga negara mengatakan Israel akan menangguhkan deklarasi kedaulatan" atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Namun, seperti diketahui Isreal yang kerap berbohong dan tidak pernah mau tunduk dengan negara manapun termasuk UEA. Sudah duprediksi oleh banyak kalangan bahwa Israel tidak akan mengubah niatnya untuk mencaplok Palestina.
Seperti dalam pidatonya di televisi setelah kesepakatan itu diumumkan, Netanyahu mengatakan bahwa dia hanya setuju untuk “menunda” dan bahwa dia tidak akan pernah menyerahkan hak Israel atas tanah yang sudah tertera dalam Alkitab yahudi.
"Tidak ada perubahan pada rencana saya untuk memperpanjang kedaulatan, kedaulatan kami di Yudea dan Samaria, dalam koordinasi penuh dengan Amerika Serikat," kata Netanyahu di Yerusalem," pungkasnya.