Kata Kemenhub Soal Insiden Kecelakaan LRT

Kata Kemenhub Soal Insiden Kecelakaan LRT
Gambar unggahan warganet/ Instagram @julianaadev.

MONITORDAY.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyayangkan adanya insiden kecelakaan kereta layang ringan (LRT) Jabodebek. Mengingat kereta tersebut sedang memasuki tahap uji coba dinamis sebelum beroperasi secara komersial pada 2022 mendatang. 

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri menyebutkan, tahap pengujian merupakan proses penting untuk memastikan faktor keselamatan dan keamanan transportasi. 

"Sudah seharusnya proses ini dilakukan dengan cermat dan penuh kehati-hatian,” ujar Zulfikri dalam keterangannya yang dikutip redaksi, Senin (25/10/2021). 

Terkait hal ini, Kemenhub meminta pihak-pihak yang berkaitan melakukan proses investigasi kecelakaan. 

Selain itu, proses evaluasi juga penting dilakukan untuk memastikan aspek keselamatan usai kereta berjalan. Apalagi keselamatan adalah prioritas utama dalam sektor transportasi. 

Kemudian, Zulfikri menyampaikan rasa prihatin terhadap korban luka dari insiden tersebut. 

“Kami pastikan dalam insiden ini tidak ada korban jiwa,” ucapnya. 

Sehubungan dengan insiden, Kemenhub telah mengecek kondisi jalur kereta pasca-kecelakaan. 

Dia mengatakan ada dampak minor di beberapa third rail jalur tersebut. Namun secara keseluruhan, struktur rel tidak mengalami kerusakan. 

Kecelakaan menimpa trainset atau rangkaian kereta nomor 29. Peristiwa ini terjadi di antara Stasiun Harjamukti Cibubur-Ciracas, Senin (25/10/2021). 

Kejadian tersebut bermula saat trainset 29 akan dipindah dari jalur LRT Ciracas ke Stasiun Harjamukti. Saat proses pemindahan itu, masinis diduga mengendalikan kereta dengan kecepatan di atas standar sehingga menabrak trainset nomor 20 yang terparkir di Harjamukti. 

Dampak insiden ini, masinis mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu bagian kabin kereta rusak dan memerlukan perbaikan komponen.