Kata Bijak Dari Seorang Pluralis

Siapa yang tidak kenal dengan sosok yang satu ini? Seorang negarawan yang selalu membuat pernyataan yang kontroversial dan terkesan nyeleneh

Kata Bijak Dari Seorang Pluralis
Gusdur
LAKETBANGET.COM- Siapa yang tidak kenal dengan sosok yang satu ini? Seorang negarawan yang selalu membuat pernyataan yang kontroversial dan terkesan nyeleneh. Dialah KH. Abdurahman Wahid atau akrab di panggil Gus Dur yang pernah menjabat sebagai Presiden RI yang keempat. Banyak cerita humor maupun perkataan humoris yang di sampaikannya bukan saja di dalam negeri bahkan di luar negeri pun di kenal sebagai orang yang humoris. Ada satu pernyataan yang sangat terkenal pada sosok Gus Dur yaitu “Gitu aja Kok repot” yang membuat orang banyak garuk kepala mendengarnya. Selain humoris, tokoh ini juga terkenal dengan kata – kata bijaknya. Adapun  kata bijak beliau dan pernyataan humorisnya saya kumpulkan di blog ini yang di kutip dari berbagai sumber:
 photo gus-dur_zpsgy9hahxi.jpg
 
Kata Bijak Gus Dur
 
“Betapa banyak hal-hal tragis/menyedihkan terjadi karena kita tidak dapat membedakan antar mengetahui dan mengerti akan perjalanan hidup.”
 
“Menurut berbagai agama, kepercayaan dan keyakinan, suatu jalan keselamatan tidak mungkin bisa dicapai atau dilewati kecuali dengan bergerak dan berusaha secara aktif menuju kebahagiaan yang di janjikan Tuhan.”
 
“Guru intelektualitas saya adalah spiritualitas, guru spiritualitas saya adalah intelektualitas”
 
“Tidak Penting apa pun Agama dan Sukumu… Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu..”
 
“Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.”
 
“Indonesia butuh pemimpin yang jujur dan bisa dipercaya.”
 
“Islam itu tidak perlu dikerek jadi bendera.”
 
“Mari kita wujudkan peradaban dimana manusia saling mencintai, saling mengerti, dan saling menghidupi. Karena “persaudaraan kemanusiaan merupakan puncak dari persaudaraan yang akan memperkokoh persatuan kebangsaan dan persaudaraan keislaman.”
 
“Agama jangan jauh dari kemanusiaan.”
 
“Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.”
 
“Dalam hidup nyata, dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dalam dongeng dan mitos, yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan. Kita yang bukan tokoh mitos yang punya anak istri dan keluarga, mengenal rasa takut. Tapi bahwa meskipun takut kita jalan terus dan berani melompati pagar batas kekuatan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan.”