Kapita Sebut Maklumat Rizieq Tak Cerminkan Tutur Orang Soleh
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menerbitkan maklumat untuk para aktivis FPI yang bergabung dalam PPB, agar mengundurkan diri dari partai itu karena mendukung Jokowi-Ma'ruf.

MONITORDAY.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menerbitkan maklumat untuk para aktivis FPI yang bergabung dalam PPB, agar mengundurkan diri dari partai itu karena mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Dalam maklumat tersebut Riziq mengimbau kepada seluruh kader dan simpatisan FPI, terutama para caleg, agar mundur karena PBB disebut telah bergabung dengan partai-partai pendukung seorang penista.
Menanggapi hal itu, Mantan Pengacara Rizieq yang saat ini jadi Caleg PDIP, Kapitra Ampera meminta kepada segenap kader PBB agar hiraukan maklumat tersebut. Dia beralasan, apa yang difatwakan oleh Rizieq tidak mencerminkan kesalehan seorang ulama.
"Perintah HRS soal PBB tidak rasional dan kurang mencerminkan seorang yang saleh, dan perintah itu, termasuk Itjima Ulama, umat Islam harus abaikan dan tolak," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (29/1).
Menurut Kapitra, maklumat yang dibuat Rizieq sangat tendensius dan memojokkan Yusril Ihza Mahendra maupun PBB. Serta juga bertentangan dengan undang-undang dan semangat ukhuwah islamiyah. "Padahal Yusril telah berjuang habis-habisan untuk membela ulama dan agama," Ungkapnya.
Seharusnya, kata Kapitra, soal dukungan diserahkan kepada Individu masing-masing. Tidak ada batasan atau intervensi dari siapapun untuk mengubah pilihan seseorang. "Pilihan politik kader maupun caleg PBB, mendukung Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sepenuhnya hak individu masing-masing," ucapnya.
Kapitra menambahkan, Capres yang didukung oleh Ijtima Ulama juga dinilainya tidak mencerminkan orang yang pantas menerima dukungan tersebut. Ia berpendapat bahwa Jokowi jauh lebih mengerti soal keislaman ketimbang Prabowo sebagai Capres yang didukung Ijtima.
Karena itu, maklumat yang dialamtkan kepada kader PBB agar mendukung Prabowo itu alangkah lebih baiknya diabaikan. "Karena calon presiden dan wakil presiden yang ditawarkan kepada umat Islam kurang layak untuk didukung dibandingkan dengan pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf," tegas Kapitra.