Kapan Vaksinasi Mampu Menekan Jumlah Rawat Inap RS? Ini Penjelasannya!

Kapan Vaksinasi Mampu Menekan Jumlah Rawat Inap RS? Ini Penjelasannya!
ilustrasi pembuatan vaksin/ net

MONITORDAY.COM - Vaksinasi bukan sulap. Makan waktu untuk melihat dampaknya dalam mengurangi jumlah penderita yang harus dirawat di RS. Juga jumlah angka kematian akibat virus ini. Selain memvaksinasi jutaan orang, pengendalian penyebaran SARS-CoV-2 sangat penting. Upaya untuk menahan virus akan memungkinkan vaksin memiliki dampak yang jauh lebih besar.

Seperti disebutkan sebelumnya, membatasi penularan virus juga mengurangi kemungkinan mutasi yang dapat membuat vaksin menjadi kurang efektif. Tetapi jika varian virus yang ditemukan di Inggris yang tampak lebih menular menyebar secara luas hal itu dapat mempersulit upaya untuk mengekang penyebaran, bahkan jika vaksin tersebut sama efektifnya dengan varian ini.

Indonesia baru memulai vaksinasi pada sejumlah kecil tenaga kesehatan. Dalam beberapa waktu ke depan para pegawai garda depan layanan publik baru akan mendapatkan gilirannya. Masyarakat luas mungkin baru akan menerima vaksin pada bulan April. Banyak tantangan dalam implementasinya. Butuh waktu yang tak sedikit. Jika semua berjalan cukup baik dengan logistik distribusi vaksin, akan memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk benar-benar mulai mengurangi rawat inap dan kematian akibat Covid-19.

Vaksin dimaksudkan untuk mencegah penyakit, jadi itu tidak akan banyak membantu orang yang sudah sakit dengan Covid-19. Dan virus SARS-CoV-2 dapat berinkubasi pada seseorang hingga dua minggu sebelum individu tersebut mulai menunjukkan gejala. Pencapaian vaksinasi akan berkejaran dengan tingkat penularan virus. Jangan sampai muncul varian baru yang lebih 'ganas' saat vaksinasi belum mencapai angka yang memadai. 

Dengan demikian, akan ada kelambanan dalam melihat dampak vaksin di seluruh populasi. Tetapi memperlambat penyebaran virus akan membuat vaksin menjadi alat yang lebih ampuh untuk mengakhiri pandemi, dan hasilnya akan mulai terlihat lebih cepat.

Hampir 20 juta orang di AS telah terinfeksi hingga saat ini. Sekitar 30 persen kekebalan penduduk. Seperti di beberapa distrik zona merah di India maka kasus di AS mulai terlihat sedikit melambat . Sebaliknya, jika Covid-19 terus merajalela di luar kendali, akan jauh lebih sulit bagi vaksin untuk membuat perbedaan dalam morbiditas dan mortalitas, dan akan butuh waktu lebih lama untuk melihat hasilnya.

Perawatan untuk Covid-19 juga penting karena merupakan cara paling cepat untuk mengurangi kematian. Pendekatan seperti antibodi monoklonal akan dibutuhkan untuk membantu orang bertahan dari penyakit. DIlansir dari situs Vox Pengujian luas untuk Covid-19 juga akan terus menjadi penting untuk mengidentifikasi penyebar potensial dan untuk memungkinkan orang-orang di pekerjaan utama untuk terus bekerja.

Manufaktur kewalahan penuhi kebutuhan ampul vaksin

Moderna Inc mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya mengusulkan pengisian vial atau botol kemasan vaksin dengan dosis tambahan vaksin COVID-19 untuk mengurangi krisis di bidang manufaktur ketika perusahaan mendekati produksi hampir satu juta dosis sehari.

Perusahaan mengusulkan pengisian vial dengan dosis tambahan vaksin, hingga 15 dosis dibandingkan 10 dosis saat ini. Demikian pernyataan Moderna yang dikutip dari Reuters. Moderna perlu melakukan diskusi lebih lanjut dengan FDA untuk memastikan lembaga tersebut nyaman dengan pendekatan ini sebelum menerapkan. Demikian kata perusahaan tersebut, mengacu pada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Presiden Moderna, Stephen Hoge, mengatakan dalam pernyataannya bahwa dosis tambahan akan membantu mengatasi kendala kapasitas, dengan mencatat bahwa "di luar jumlah produk obat yang tersedia, adalah berapa banyak botol yang dapat diisi dalam jangka waktu tertentu."  

Hingga Senin pagi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah memberikan 32.222.402 dosis vaksin COVID-19 dan mendistribusikan 49.936.450 dosis.