Kang Emil Lelang 21 Produk Hasil Kolaborasi dengan Merek Lokal

Kang Emil Lelang 21 Produk Hasil Kolaborasi dengan Merek Lokal
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi memperkenalkan 21 produk hasil kolaborasinya dengan sejumlah produk lokal yang ada di Pulau Jawa dengan konsep lelang melalui akun instagramnya. (Dok.instagram).

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mempromosikan 21 produk hasil kolaborasinya dengan sejumlah merek lokal yang ada di Pulau Jawa melalui lelang maupun lewat akun instagramnya.

"Alhamdulillah secara keseluruhan, produk tersebut terjual dengan harga Rp53.800.000 dalam lelang lewat instagram pribadi," kata Ridwan Kamil, Selasa (11/5/2021).

Sebanyak 21 produk lokal premium tersebut dibagi menjadi empat paket dan produk yang dilelang beragam, mulai dari jaket, sepatu, helm, batik, hingga alat makan.

Salah seorang pemenang lelang itu merupakan anggota DPR RI, Ahmad Sahroni yang rela menggelontorkan mahar Rp25 juta untuk paket yang berisi cincin (Sweda), varsity (Harimau Supply), sepatu (Exodo) dan tas kayu (Ruaya).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan gerakan tersebut tercetus saat ia berkunjung ke salah satu merek sepatu asal Bandung, Exodos, akhir tahun lalu.

Menurut dia, saat itu Gally Rangga, pemilik Exodos, bercerita soal keresahan industri lokal akibat dampak pandemi COVID-19.

"Jadi kan awalnya bentuk keprihatinan terhadap UMKM lokal yang lagi turun. Itu terlihat dari statistik daya beli masyarakat yang menurun. Saya main ke Exodos, kita ngobrol dan ternyata yang anjlok itu hampir semua di lingkaran brand lokal," tutur Kang Emil.

"Dari situ tim mengumpulkan 21 brand yang punya nilai seni. Ternyata macam-macam dari jaket, sepatu, helm, cincin, batik, hingga alat makan," imbuhnya.

Kemudian, orang nomor satu di Jabar itu meluangkan waktu untuk ikut mendesain 21 produk, diskusi bersama pemilik merek lokal untuk melahirkan produk berkualitas.

"Kebetulan saya ini kan desainer, arsitek juga. Kalau saya imbau cuma beli produk kan biasa. Saya tawarkan kepada mereka, kalau mau saya ikut mendesain, ikut mikir. Karena desain itu terapi buat saya," jelasnya.

Disisi lain, ia mengaku senang bisa terjun langsung dalam proses desain dan membantu merek lokal berkembang.

"Saya kan bukan lembaga pemodal. Saya ingin brand ini sustain jangan gimmick di awal nanti, mati muda. Makanya saya ingin long term. Saya bilang jual saja nama RK karena saya punya nilai marketing. Daya marketing pemimpin itu penting," ungkapnya.

Dia menilai kualitas produk yang dihasilkan sangat memuaskan dan menjamin kualitas produk lokal bisa bersaing dengan produk luar.

Adapun dana dari hasil lelang tersebut pun akan dikembalikan kepada pemilik merek sebagai modal usaha dan rencananya, produk kolaborasi itu akan diproduksi secara massal.