Jokowi: Tidak Ada Istilah Indonesia Bubar!

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menegaskan tidak ada istilah Indonesia bubar atau punah. Negara sebesar Indonesia pasti memiliki tantangan yang besar pula, untuk itu harus dibangun dengan sikap optimisme tinggi.

Jokowi: Tidak Ada Istilah Indonesia Bubar!
Jokowi saat ngevlog dalam Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di Plaza Tenggara Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

MONITORDAY.COM - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menegaskan tidak ada istilah Indonesia bubar atau punah. Negara sebesar Indonesia pasti memiliki tantangan yang besar pula, untuk itu harus dibangun dengan sikap optimisme tinggi.

Saat menghadiri acara Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di Plaza Tenggara Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, 12 Januari 2019, Jokowi mengaku sering jengkel mendengar narasi-narasi pesimisme. Jokowi datang ke lokasi pukul 16.10 WIB dengan mengendarai sepeda cokelat-putih sambil mengenakan helm sepeda berwarna putih, berkemeja panjang putih serta celana jeans biru muda.

"Kita harus optimistis. Jangan sampai ada pesimisme di antara kita! Jangan sampai ada yang bilang Indonesia akan bubar! Indonesia akan punah, tidak ada. Tidak ada! Saya katakan tidak ada. Kita harus optimistis," ujar Jokowi sambil berapi-api.

Di hadapan ribuan alumni dari berbagai perguruan tinggi se-Tanah Air ini, Jokowi membagi cerita pengalamannya di pemerintahan, mulai dari saat dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo. Menurutnya, menjadi seorang pemimpin itu butuh pengalaman, apalagi memimpin sebuah negara.

"Saya masuk dari dunia bisnis masuk ke dunia pemerintahan, apa yang saya alami saat itu? Saya banyak terkaget-kaget, banyak belajar. Karena di awal saya pusing, karena belum memiliki pengalaman," kata Jokowi.

Pengalamannya sebagai Wali Kota Solo membawa Jokowi ke Ibu Kota. Jokowi dipercaya masyarakat menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Satu setengah tahun berikutnya, tepatnya 2014, Jokowi memimpin Indonesia sebagai presiden. Dalam perjalanan itu, Jokowi mengaku harus banyak belajar untuk memimpin.

"Itu yang saya katakan tadi, diperlukan pengalaman dalam memimpin pemerintah apalagi disebuah negara besar. Jangan coba-coba dong. Hampir satu setengah tahun saya belajar-belajar. Karena memang berbeda sekali kita dalam mengelola institusi, bisnis meskipun dalam lingkup sebuah kota," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga meluruskan isu-isu yang acapkali menimpa dirinya. Salah satunya adalah isu yang menyebut bahwa dirinya adalah antek asing.